REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Kesurupan massal terjadi di perkampungan Inggris di Desa Mangunrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menimpa para peserta kursus Bahasa Inggris, Jumat malam. Kepala Urusan Pemerintahan Desa Mangunrejo, Supriantoro, mengemukakan kejadian itu menimpa para peserta kursus yang ikut program liburan di tempat kursus milik Nursalim sekitar pukul 20.00 WIB. "Awalnya hanya satu anak yang jatuh, lalu menjerit-jerit dengan keras, kemudian merembet ke teman-temannya lainnya sekitar 30 anak," katanya.
Kampung Inggris di Kediri ini adalah suatu kawasan/kampung yang warganya kebanyakan berbahasa Inggris, dan banyak berdiri tempat kursus yang kesehariannya para siswanya berbahasa Inggris. Kampung Inggris ini pada setiap masa liburan sekolah umum dijadikan tempat kursus singkat bagi para pelajar setingkat SD, SMP dan SMA.
Suprianto mengatakan, kejadian itu membuat resah para siswa yang rata-rata anak setingkat SMP itu. Mereka ikut-ikutan histeris sehingga kelas menjadi tidak terkendali. "Banyak anak-anak yang menangis ketakutan melihat kejadian itu. Karena khawatir semakin banyak yang kesurupan, akhirnya dibawa ke rumah Pak Carik (Sekretaris Desa Mangunrejo)," katanya.
Suprianto mengatakan, kejadian itu langsung dilaporkan ke perangkat desa oleh pemilik tempat kursus. Seluruh perangkat, termasuk Babinsa dan polisi juga langsung ke lokasi kejadian. Pihaknya juga langsung meminta bantuan seorang kiai setempat untuk membantu memulihkan kondisi para siswa yang kesurupan itu.
Upaya itu membuahkan hasil, para peserta kursus itu kembali sadar. Bahkan, dua orang peserta yang paling parah, Olik dan Erli, akhirnya kembali sadar setelah sebelumnya sempat menjerit-jerit histeris, sehingga tidak sampai ada yang dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Ia menduga, para peserta kursus itu terlalu kelelahan, hingga pikiran mereka kosong saat menerima pelajaran. Kondisi itu membuat mereka tidak konsentrasi hingga kejadian itu menimpa mereka.
"Mungkin karena lelah saja. Kalau liburan seperti ini mereka sengaja ikut kursus singkat, dan terlalu banyak pelajaran yang diterima," ucapnya. Ia juga sudah meminta agar anak-anak istirahat terlebih dahulu untuk memulihkan kondisinya. Ia juga berharap, jika besok kondisi mereka belum pulih, diminta untuk tidak masuk kursus dulu, karena dikhawatirkan kejadian serupa terjadi lagi.
Sementara itu, Sekretaris Desa Mangunrejo, Supriadi mengatakan kondisi anak-anak saat ini sudah lebih baik. Mereka sudah istirahat di rumah milik Nursalim, tempat kursus yang juga digunakan untuk tempat tinggal anak-anak. "Mereka sudah istirahat. Sudah lebih baik saat ini," ucapnya.