REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang mulai menyiapkan tim bedah menangani bayi kembar siam asal Purbalingga, Sanaya dan Isnaya mendekati operasi pemisahan keduanya yang rencananya dilakukan dua bulan mendatang.
"Operasi pemisahan Sanaya-Isnaya akan dilakukan setelah usia mereka delapan bulan, yakni Agustus mendatang," kata Penanggung Jawab Pelayanan Tumbuh Kembang Anak RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Fitri Hartanto, di Semarang, Selasa (21/6).
Menurut dia, persiapan operasi pemisahan kedua putri pasangan Tatang dan Haryanti itu mulai dimatangkan, seperti anggota tim yang khusus menangani mereka berjumlah 71 orang, alat-alat medis, dan ruangan khusus.
Dokter yang menangani mereka, kata dia, jumlahnya sekitar 38 orang. Dari jumlah itu, 16 dokter di antaranya akan secara khusus menangani operasi pemisahan bayi kembar siam yang lahir pada 10 Januari 2011.
Namun, Fitri menjelaskan bahwa penanganan pra dan pascaoperasi pemisahan kedua bayi tersebut perlu pula disiapkan matang. Pasalnya proses keduanya melibatkan berbagai bidang, seperti radioterapi, laboratorium, dan farmasi.
Ia menjelaskan persiapan tersebut juga dilakukan dengan menjaga kestabilan kondisi mereka untuk memenuhi parameter persyaratan operasi, seperti berat badan bayi masing-masing 10 kilogram dan kesiapan sistem organ.
"Kesiapan sistem organ, seperti jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan sangat penting sebagai persyaratan operasi, karena itu kami terus menjaga kondisi mereka agar tetap ideal sesuai parameter persyaratan operasi," katanya.
Terkait kondisi terkini Sanaya-Isnaya, ia mengatakan terus mengalami peningkatan, seperti selang minum yang sudah bisa dilepas untuk melatih daya isap mulut bayi, stimulasi dan vaksinasi pun diberikan secara rutin.
Fitri mengakui, beberapa waktu lalu berat badan mereka sempat mengalami penurunan, namun saat ini sudah kembali naik, dan program peningkatan gizi terus dilakukan sambil memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Sanaya dan Isnaya adalah putri pasangan Tatang dan Haryanti, warga Bukateja, Purbalingga yang mengalami penempelan pada bagian perut dengan organ yang saling menempel adalah hati. Keduanya tiba di RSUP dr. Kariadi Semarang pada 17 Januari lalu.
Bayi kembar siam itu lahir di RS Emanuel Klampok Banjarnegara melalui operasi caesar pada 10 Januari 2011, dan mengingat kondisinya, empat hari kemudian mereka dipindahkan ke RSUD dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
Akhirnya, bayi kembar siam itu dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang pada 17 Januari 2011 dan tim dokter RS tersebut memperkirakan operasi pemisahan baru bisa dilakukan setelah usia mereka enam sampai 12 bulan.