REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP--Pimpinan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak menerima surat pemberitahuan dari pihak terkait tentang adanya tenaga kerja Indonesia asal Pulau Kangean yang tewas di Malaysia.
"Hingga sekarang, kami belum menerima surat pemberitahuan, baik dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi maupun Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur tentang adanya tenaga kerja Indonesia asal Pulau Kangean yang tewas di Malaysia akibat jatuh dari bagunan lantai dua pada bulan ini," kata Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep, Fatah Zamani, Jumat.
Salah seorang warga Desa Sawah Sumur, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sainal yang bekerja sebagai TKI di Malaysia tewas akibat jatuh dari bangunan lantai dua pada Minggu (19/6) lalu dan jenazahnya tiba di kampung halamannya pada Jumat ini. "Kami juga belum menerima laporan dari kerabat korban. Kalau ada sesuatu dengan TKI yang berangkat melalui jalur legal, biasanya pemerintah mengetahuinya. Jika kasusnya seperti itu (TKI legal tewas), biasanya kami di daerah mendapat pemberitahuan secara resmi," paparnya.
Namun, kata dia, pihaknya belum berani memastikan status legal atau tidaknya pemberangkatan TKI asal Pulau Kangean yang tewas tersebut. "Segala kemungkinan bisa saja terjadi. TKI yang berangkat secara resmi bisa menjadi tidak resmi di luar negeri karena pindah kerja tanpa sepengetahuan perusahaan jasa yang memberangkatkannya," ujarnya mengungkapkan.
Fatah menjelaskan, pemerintah tidak mungkin membiarkan begitu saja jika ada TKI yang meninggal dunia di luar negeri. "Jangankan yang meninggal dunia, TKI ilegal yang dipulangkan paksa dari luar negeri saja diberi bantuan oleh pemerintah, jika prosesnya diketahui dan terdata," ucapnya menambahkan.
Ia juga mengemukakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur terkait tewasnya salah seorang TKI asal Pulau Kangean di Malaysia pada Minggu lalu. "Kami akan menanyakan soal itu kepada pihak terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, hingga sekarang, kami memang belum menerima surat pemberitahuan dari pihak mana pun tentang TKI yang tewas tersebut," katanya menuturkan.
