REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO--Tim SAR gabungan Bojonegoro, Selasa sekira pukul 13.30 WIB, sudah menghentikan pencarian korban penumpang perahu tenggelam di perairan Bengawan Solo, di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, setelah tiga korban terakhir ditemukan.
"Tim SAR gabungan sudah ditarik semua, dari lokasi kejadian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto. Dalam sehari ini, tiga jasad korban ditemukan tim SAR gabungan secara berurutan yaitu Sunarti (22), pukul 11.20 WIB, menyusul kemudian Jamilah (45) pukul 12.20 WIB dan Rabi (9) pukul 13.20 WIB. Tiga korban perahu tenggelam tersebut, semuanya warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Kanor, Tuban, Jatim.
"Semua jasad korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian," ucapnya, menambahkan.
Sehari sebelumnya, tujuh korban perahu tenggelam berhasil ditemukan tim SAR gabungan, juga di sekitar lokasi kejadian sudah dalam keadaan tewas. Ketujuhnya juga warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Rengel, Tuban.
Menurut Kasiyanto, semua tim gabungan mulai Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, jajaran kepolisian resor (polres), BPBD, Kodim 0813, juga tim terkait lainnya sudah ditarik dari lokasi termasuk semua peralatan pencarian korban, seperti perahu. "Sesuai awal data ketika perahu tenggelam ada 10 penumpang yang hilang," paparnya, menjelaskan.
Sementara itu, Kapolsek Kanor AKP Margono menyatakan, pihaknya secepatnya memanggil pemilik perahu tambang yaitu Suwandi, warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Tuban. "Kami masih akan memintai keterangan yang bersangkutan," ujarnya.
Dalam kasus ini, lanjutnya, pengusutan tenggelamnya perahu tambang tersebut diarahkan kepada pemilk perahu tambang Suwanti. Alasannya, pengemudi perahu Jayadi (13), juga ikut tewas dalam kejadian tenggelamnya perahu tambang itu.
Dihubungi terpisah, seorang penambang perahu asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Sutrisno (59) menjelaskan, semua perahu tambang di perairan Bengawan Solo, setahun sekali harus mengalami renovasi terutama untuk menambal badan perahu yang bocor.
"Kalau ada perahu tambang bocor dan tenggelam, berarti kondisi kerusakan perahu sudah parah," katanya, menjelaskan.
Perahu tambang berpenumpang 16 orang dengan pengemudi, Jayadi (13), warga Desa Mbangunrejo, Kecamatan Soko, Tuban, tenggelam di perairan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Senin (27/6) sekira pukul 11.00 WIB.
Perahu tersebut, berjalan baru sekitar lima meter dari tepi Bengawan Solo, bocor hingga akhirnya tenggelam di Bengawan Solo di wilayah setempat yang dalamnya sekitar lima meter lebih.