REPUBLIKA.CO.ID, Pesawaran, LAMPUNG - Sejumlah petani kakao di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menyatakan mereka mulai mencari informasi terkait pembudidayaan tanaman cokelat melalui internet.
"Kalau harus selalu menunggu uluran tangan pemerintah, kapan usaha petani bisa cepat maju. Kami manfaatkan internet mendapatkan informasi tentang cara mengatasi masalah pertanian dan penjualannya," kata Sunarno, salah seorang pekebun kakao di Desa Sungailangka, Kecamatan Gedungtataan, Pesawaran, Ahad (10/7).
Menurut dia, melalui internet bisa didapatkan lebih banyak informasi tentang pertanian dan perkebunan. "Sebenarnya, upaya tersebut bukanlah untuk mengecilkan atau tidak menghargai bantuan instansi yang menangani permasalah perkebunan dan pertanian di daerah itu," katanya.
Namun, ia menjelaskan, hal ini merupakan upaya petani dalam menciptakan inovasi atau upaya peningkatan produksi komoditas kakao yang menjadi salah satu budi daya primadona di daerah itu. "Semakin banyak petani atau pekebun yang memanfaatkan internet atau teknologi informasi maka akan meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan pembangunan di daerah ini," ujar petani kakao yang sudah berusaha puluhan tahun itu.
Senada diutarakan oleh pekebun lainnya, Rambat. Ia mengatakan informasi budi daya kakao dari internet diperolehnya dengan menggunakan ponsel. "Zaman sudah canggih. Kalau tidak dapat mengikuti perkembangannya, petani dan pekebun akan terus terpuruk bahkan akan semakin ketinggalan," ujar dia.
Ia mengharapkan pemerintah setempat lebih giat melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan teknologi informasi, terutama cara mengakses informasi melalui internet, kepada para petani. Dengan demikian, petani bisa segera mendapatkan solusi atas permasalahan pertanian yang dihadapinya, seperti cara membasmi hama tanaman.
"Memang belum banyak petani atau pekebun yang memanfaatkan teknologi informasi guna mengatasi permasalahan perkebunan dan pertanian yang mereka geluti," katanya. Ia berharap petani mulai belajar memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan pertanian dan perkebunan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika