REPUBLIKA.CO.ID, SEMARAPURA - Dana untuk meningkatkan produktifitas pertanian di Kabupaten Klungkung, Bali di coret karena minimnya anggaran dimiliki pemerintah setempat. "Saat ini dana produktifitas pertanian sudah dicoret," kata Kepala Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Klungkung, Ir Wayan Muliarta, Kamis (14/7).
Ia mengaku pihaknya hanya mendapat kucuran dana rutin Rp 230 juta untuk menunjang kegiatan operasional kesekretariatan di kantor dinas itu. Padahal pihaknya telah mengajukan anggaran Rp 200 juta untuk dialokasikan untuk sektor pertanian di Klungkung namun dicoret.
Akibatnya pihaknya tidak bisa optimal untuk mendorong petani untuk meningkatkan produktifitasnya. Namun demikian petani nampaknya tidak ambil pusing. Mereka sendiri ternyata sudah siap mendiri.
"Buktinya sekalipun minim kucuran dana bantuan namun produksi padi di Klungkung malah meningkat tajam," ujarnya.
Ia mengaku pada 2010 luas lahan petani produksi 5.826 hektar dengan produksi 60,35 kwintal/hektare. Sedangkan untuk gabah kering giling, kata dia menghasilkan 32,132 kwintal/hektare.
"Untuk tahun 2011, produksi petani di Klungkung malah naik menjadi 65,4 kwintal/hektar," ujarnya.
Hal ini menurutnya merupakan hasil yang cukup bagus. Sebab luas lahan yang digarap petani makin menyempit. Yakni turun menjadi 5.522 hektare. Turunnya lahan garapan itu karena saluran irigasi tidak dapat pasokan air. Akibatnya petani beralih dengan menanam palawija.