Rabu 20 Jul 2011 09:04 WIB

Buku Pelajaran Bekas Mulai Diburu

Pasar Johar
Foto: www.seputarsemarang.com
Pasar Johar

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Buku-buku pelajaran bekas yang diperdagangkan di sejumlah sentra penjualan buku bekas di Semarang mulai diburu pembeli setelah satu minggu para siswa memulai tahun ajaran baru 2011-2012.

Seorang pedagang buku bekas di Pasar Johar Semarang, Ahmad Chatib (40), mengatakan bahwa cukup banyak pembeli dari kalangan anak-anak sekolah. Mereka mulai mencari buku pelajaran bekas dari jenjang SD sampai dengan SMA.

Saat awal dan sebelum masuk sekolah, para siswa biasanya belum tahu buku apa yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Itu membuat mereka belum berpikir membeli buku pelajaran bekas. "Takutnya, sudah telanjur beli ternyata tidak terpakai. Namun, setelah beberapa hari masuk, mereka sudah diberi referensi buku yang digunakan. Setelah itu, mereka langsung mencarinya di sini," kata Ahmad.

Kecenderungan pembelian saat ini juga didominasi buku-buku pelajaran dibandingkan dengan buku umum. Keramaian pembelian buku, kata Ahmad, terjadi pada Sabtu (16/7) dan Ahad (17/7) lalu. "Mungkin karena akhir pekan dan hari libur, mereka jadi bisa bebas mencari buku-buku. Kalau untuk hari-hari kerja sekarang ini, pembelinya tetap banyak juga. Kalau jenis buku yang laris, itu tergantung jenjang pendidikan," katanya.

Ia mencontohkan jenjang SD yang paling laris adalah buku IPA. Sedangkan, jenjang SMP kebanyakan yang dicari biologi, matematika, dan fisika. "Namun, rata-rata buku eksakta memang lebih banyak dicari," katanya.

Ahmad mengakui ada kenaikan pendapatan jika dibandingkan dengan sebelum masuk sekolah. Saat ini omzet yang diraup mencapai Rp 150 ribu per hari. Sedangkan, sebelumnya paling tinggi Rp70 ribu per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement