Kamis 28 Jul 2011 23:00 WIB

Tuntut Pelaku Penembakan, Anak SD Pun Ikut-Ikutan Demo

Red: cr01
Ilustrasi
Foto: anam78.blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Puluhan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) ikut aksi unjuk rasa mendesak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan memanggil Kapolda Sulselbar terkait penembakan di Jalan Veteran, Makassar, yang menewaskan Surullah alias Bagong, awal Juli lalu.

Unjuk rasa 100 orang lebih massa gabungan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, anak-anak, dan masyarakat umum, di Makassar, Kamis (28/7), berakhir dengan penyegelan dengan kursi ruang Komisi A DPRD Sulsel.

Para pengunjuk rasa kecewa karena selama aksi sekitar dua jam di gedung DPRD Sulsel, tak seorang pun legislator yang hadir untuk menerima aspirasi mereka. Komisi A yang membidangi pemerintahan dianggap paling bertanggungjawab untuk memediasi pertemuan warga dengan Kapolda.

Koordinator aksi dari HMI Komisariat Fakultas Syariah UIN Alauddin, Amin, dalam orasinya mendesak Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Johny Wainal Usman, memenjarakan dan memecat pelaku yang diduga adalah oknum polisi. Bagong saat itu ditembak setelah menyerang dan menikam salah seorang anggota polisi yang saat itu membubarkan balapan liar.

Dalam pendudukan gedung DPRD tersebut, tiga ibu-ibu dengan menggendong anaknya ikut memeriksa semua ruangan, mulai ruang komisi di lantai satu, ruang pimpinan di lantai dua, serta ruang paripurna di lantai tiga. Namun tak satu pun legislator yang menampakkan batang hidungnya.

Demikian pula dengan 14 legislator yang mendapat giliran menerima aspirasi, juga tidak muncul. Besar kemungkinan mereka semua ikut kunjungan kerja komisi ke luar provinsi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Batam.

Sebanyak 14 legislator harusnya siaga di DPRD menunggu penyaluran aspirasi masyarakat. Jadwal ini berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Sulsel Nomor 22/IV/2011 tentang susunan personil tim penerima aspirasi DPRD Sulsel tahun 2011 yang ditandatangani Wakil Ketua Ashabul Kahfi.

Setelah berorasi lama dan tidak ada yang menerima, massa membubarkan diri kemudian berbelok menuju ke Jalan Veteran Selatan, lokasi penembakan. Mereka mengancam menutup jalan arteri tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement