Selasa 09 Aug 2011 23:10 WIB

Serangan Pipit Meningkat, Petani Terancam Gagal Panen

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL - Petani di Dusun Pagutan, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terancam gagal panen karena tanaman padi mereka diserang kawanan burung pipit.

\

"Burung pipit atau 'emprit' memakan bulir-bulir padi di sawah hampir sepanjang hari, sehingga sangat merugikan petani," kata salah seorang petani di Kecamatan Nglipar, Mantho Sagiman, Selasa (9/8).

Menurut dia, serangan burung pipit itu terjadi pada pagi hingga sore hari, sejak dua pekan lalu sampai sekarang. "Padahal, pada Agustus ini tanaman padi tersebut akan dipanen," katanya.

Ia mengatakan akibat serangan burung pipit, bulir padi akhirnya habis dimakan, dan tanaman padi menjadi rusak, bahkan mati sebelum dipanen.

Jika dihitung, kata dia, kerusakan tanaman padi akibat serangan burung tersebut mencapai 40 persen dari areal tanaman padi miliknya yang seluas seperempat hektare.

"Serangan burung pipit kali ini sangat mengganggu, berbeda dengan kejadian pada tahun sebelumnya," katanya.

Dalam mengatasi serangan burung tersebut, menurut dia, para petani setempat untuk sementara memasang "orang-orangan sawah" yang terbuat dari kayu atau bambu yang diberi pakaian bekas, di pinggir atau di tengah sawah.

Selain itu, kata Mantho, petani setempat ada yang memasang tali rafia yang dikaitkan dengan kayu di setiap sudut sawah. Tali itu kemudian digerak-gerakkan untuk mengusir kawanan burung tersebut. "Cara-cara itu kami pilih untuk meminimalisasi kerugian akibat serangan burung," katanya.

Senada dengan Mantho, petani lainnya, Paino mengatakan menjelang masa panen padi kali ini, sawah miliknya terus-menerus diserang kawanan burung pipit.

Menurut dia, burung pipit menjelang masa panen padi selalu datang dan memakan bulir-bulir padi. "Namun, kali ini jumlahnya lebih banyak ketimbang tahun lalu," katanya.

Ia mengatakan serangan burung pipit kali ini cukup meresahkan petani di daerahnya. Kini muncul kekhawatiran terancam gagal panen.

Petani dari desa yang sama, Pardi mengatakan dirinya terpaksa berjaga-jaga di sekitar sawah miliknya, karena "orang-orangan sawah" yang dipasang tidak berhasil mengusir kawanan burung pipit.

"Melihat banyaknya burung yang menyerang tanaman padi di daerah ini, saya khawatir akan gagal panen. Padahal, hasil panen nanti saya siapkan untuk mencukupi kebutuhan Lebaran," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement