REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG – Di puncak Merapi, yang terletak di perbatasan Jateng-DIY, diperkirakan masih ada jutaan meterkubik material vulkanis hasil erupsi tahun 2010. Pada musim hujan mendatang, banjir lahar dingin masih menjadi ancaman serius bagi ribuan warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu di lereng Merapi.
Melihat ancaman bencana yang masih sangat besar tersebut, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, mengatakan, banjir lahar dingin saat ini masih dalam tahapan tanggap darurat.
‘’Untuk bencana erupsi, sudah memasuki tahap rekonstruksi dan rehabilitasi. Artinya, tahapan tanggap darurat sudah selesai,’’ kata Agung seusai ceramah di acara jumpa tokoh nasional di SMA Taruna Nusantara di Kabupaten Magelang.
Dalam kesempatan tersebut, Agung menyerahkan bantuan peralatan olahraga serta menanam pohon sawo kecik di komplek sekolah tersebut. Saat memberi ceramah, Agung didampingi Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, Kepala LPPTN dan Kepala SMA TN Magelang.
Kata Agung, di puncak Merapi, saat ini masih ada jutaan meterkubik material vulkanis yang sewaktu-waktu berubah jadi banjir lahar dingin. Terutama di musim hujan nanti. Melihat kondisnya seperti itu, semua pihak, kata Agung, belum tahu kapan ancaman banjir lahar dingin selesai.
‘’Kita tidak tahu kapan ancaman banjir lahar dingin selesai, material vulkanis di atas masih sangat banyak dan sebentar lagi memasuki musim hujan lagi,’’ katanya.