Selasa 23 Aug 2011 05:12 WIB

Kerusuhan Tiaka, RSU Luwuk Kembali Terima Lima Korban Luka Tembak

REPUBLIKA.CO.ID,LUWUK--RSUD Luwuk Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah (Sulteng) Selasa dinihari Wita kembali menerima lima korban kerusuhan di pulau Tiaka, Kabupaten Morowali. Korban bernama Halik mengalami luka robek di tangan kanan dan tembakan di betis kiri dan memar di beberapa bagian tubuh, sementara Alwi mengalami dua luka tembak di bagian pantat dengan kedalaman lima centimeter dan dua centimeter.

Fahrudin mengalami luka di jari kiri dan tengah akibat diterjang peluru panas, dan Taslim mengalami luka akibat ditembus peluru di bagian lengan dan Jeni tertembak pada paha kanan. Sedangkan Yurifin alias Ateng meninggal dunia dalam perjalanan dari Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali. Yurifin alias Ateng tidak dapat tertolong akibat peluru yang mengenai dada.

Kelima korban luka tembakan dan satu jenazah dilarikan dari Mamosalato menggunakan satu unit ambulance dan tiba di rumah sakit pada Selasa pukul 00.15 Wita. Sedangkan Andre M. Sondeng terlebih dahulu dilarikan ke rumah sakit karena kritis akibat peluru mengenai dada bagian kanan. Andre yang dirawat di ruang ICU dan Yurifin alias Ateng masih tercatat sebagai mahasiswa pasca sarjana UGM dan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo.

Kelima korban tembak aparat kepolisian pada kerusuhan di Tiaka Senin petang kini dirawat intensif di ruang UGD RSUD Luwuk. Jenazah Yurifin alias Ateng kini masih ditempatkan di ruang jenazah untuk selanjutnya divisum. "Kami memprioritaskan penanganan lima korban luka untuk segera ditangani secara medis," kata dokter jaga UGD RSUD Luwuk, Rosmina.

Rosmina belum dapat memastikan jadwal operasi untuk mengangkat proyektil peluru pada masing-masing korban luka. "Pemeriksaan terus dilakukan untuk keperluan diaknosa. Setelah itu baru diputuskan apakah pengangkatan proyektil peluru dapat dilakukan di sini atau harus dirujuk ke Makassar," kata Rosmina.

Kerusuhan antara masyarakat dan kepolisian di kawasan lapangan minyak Tiaka milik Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi kembali meletus Senin petang akibat buntunya aspirasi masyarakat yang menuntut program kesejahteraan untuk tiga kecamatan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement