REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA – Sebanyak empat rumah dilaporkan kembali ambles ke Sungai Mahakam di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (26/8) dinihari.
"Beberapa saat yang lalu, tepatnya sekitar pukul 01.45 WITA empat rumah kembali ambles ke Sungai Mahakam sehingga total rumah yang tenggelam sudah 17 unit," ungkap Kapolsek Sebulu, AKP Andre Anas.
Hingga Jumat dinihari, lanjut Andre, polisi dibantu warga setempat masih terus berjaga-jaga untuk mengantisipasi amblesnya rumah warga lainnya di sekitar lokasi. "Warga yang tinggal di sekitar lokasi amblesnya rumah tersebut sudah dievakuasi, sebab tidak menutup kemungkinan retakan tanah yang menyebabkan amblesnya rumah warga itu akan bertambah panjang," katanya.
Polisi bersama Muspika Sebula telah membangun dua posko sebagai lokasi penampungan sementara warga yang rumahnya ambles. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sedikitnya 21 kepala keluarga terpaksa dievakuasi akibat rumah mereka tenggelam ke dasar sungai.
Andre menjelaskan, sejak sebulan lalu sudah terlihat ada retakan pada tanah di tepian Sungai Mahakam sehingga warga setempat sudah menduga adanya ancaman longsor. Puncaknya, pada Kamis (25/8) malam sekitar pukul 21.00 WITA, retakan tanah itu semakin mengkhawatirkan dan kemudian longsor sehingga 12 rumah di sepanjang retakan tersebut ambles ke Sungai Mahakam.
Menurut warga Desa Sebulu Ilir, Bambang, saat peristiwa naas itu terjadi, suasana desa sedang ramai karena banyak warga yang baru selesai melaksanakan shalat Tarawih.
"Tiba-tiba, sejumlah rumah warga yang berada sepanjang 100 meter di tepian Sungai Mahakam langsung ambles. Beberapa warga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka karena peristiwa tersebut berlangsung sangat cepat," kata Bambang yang rumahnya berada sekitar 500 meter dari lokasi.
Bencana longsor itu tidak hanya menelan 13 rumah warga tetapi juga memutus ruas jalan sepanjang 100 meter.