REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (29/8), baru meletus satu kali yaitu sekitar pukul 10.35 WITA, menyusul adanya tanda-tanda mulai menurunnya aktivitas vulkanik pasca letusan 28 Agustus 2011.
"Tanda-tanda tersebut terlihat setelah letusan pada Ahad (28/8) sekitar pukul 12.00 WITA. Hari itu pun hanya terjadi sekali letusan dari kawah Tompaluan," kata petugas Pos Pengamatan Gunungapi Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Tomohon, Sulut, Jemmy Runtuwene.
Menurut dia, letusan pada Senin pagi sekitar pukul 10.35 WITA itu, ketinggian material debu vulkaniknya sekitar 250 meter. Sementara itu, menurut staf pos pengamatan lainnya, Yudi, total jumlah gempa vulkanik yang terjadi pada Ahad (28/8) lalu 56 kali. Gempa vulkanik dangkal 93 kali.
Gempa hembusan sebanyak 36 kali, dan tremor yang terekam, amplitudonya 1-15 milimeter. Frekuensi letusan yang terjadi pada Ahad (28/8) itu sebanyak 12 kali, hingga pukul 24.00 WITA. Saat ini letusannya hanya sekali.
Kondisi seismik yang terekam sejak pukul 00.00 sampai pukul 06.00 WITA, Senin (29/8), terjadi gempa tektonik jauh satu kali, tiga kali gempa vulkanik dalam, serta empat kali gempa hembusan. "Tremor yang terekam memang agak menurun dibanding pasca letusan Ahad (28/8) lalu. Saat ini amplitudonya hanya 0,5 hingga tiga milimeter," terang Jemmy.
Mengenai pengamatan visual, menurut dia, terjadi hembusan asap kawah putih sedang hingga tebal, dengan ketinggian 50-150 meter. "Statusnya hingga kini masih siaga, belum ditingkatkan ke awas yaitu level IV, atau menurun menjadi waspada yakni level II," tegasnya.
Gunung Lokon pada Ahad (28/8) kembali meletus dengan ketinggian material debu vulkanik 2.500 meter. Alang-alang di sekitar kawah ikut terbakar karena tertimpa batu bersuhu 200 derajat Celcius. Pasca letusan itu, aktivitasnya mulai menurun, meski diprediksikan masih akan terjadi lagi letusan.