REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Rencana kedatangan sekitar 130 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, masih tertunda. "Saat ini, proses pengurusan dokumen masih berlangsung sehingga rencana kedatangan ratusan ribu TKI ke Nunukan tersebut belum diketahui secara pasti sebab kami juga belum menerima informasi dari Konsulat RI di Kota Kinabalu dan Konsulat RI di Tawau terkait kepastian kedatangan itu," ungkap Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, Muhammad Syafrie dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Sebelumnya, Muhammad Syafrie mengatakan, kedatangan ratusan ribu TKI dari Malaysia ke Nunukan itu djadwalkan akan berlangsung mulai pertengahan Agustus 2011. "Informasi awal memang diperkirakan pada pertengahan hingga akhir Agustus 2011 namun sampai saat ini belum ada TKI yang datang," kata Muhammad Syafrie.
Rencana kedatangan sekitar 130 ribu TKI tersebut lanjut dia terkait proses P5 (Pendaftaran, Pengampunan, Pamantauan, Penguat Kuasaan, dan Pengusiran) oleh Pemerintah Malaysia. Proses P5 oleh Pemerintah Malaysia yang berlangsung 18 Juli hingga akhir Agustus 2011, katanya, yakni mengidentifikasi para TKI yang masih mau bekerja dan dibutuhkan oleh majikan mereka atau yang akan pulang ke Indonesia.
"Bagi yang masih mau bekerja di Malaysia, mereka harus mengurus dokumen pada perwakilan kita di sana yakni Konjen RI di Kota Kinabalu dan Konsult di Tawau. Setelah paspor dan visa mereka keluar para TKI itu kemudian akan ke Nunukan untuk mengurus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri dan Asuransi di Kantor BP3 TKI," katanya.
"Proses ini bukan pemulangan tetapi hanya untuk pengurusan kelengkapan dokumen tenaga kerja dan mereka akan kembali ke Malaysia setelah dokumennya selesai," ungkap Muhammad Syafrie. Pemerintah Kabupaten Nunukan, kata dia juga telah menyiapkan berbagai fasilitas termasuk rusunawa untuk menampung kedatangan ribuan TKI tersebut.
"Kedatangan TKI tersebut menjadi tanggung jawab PJTKI sehingga mereka yang akan menampung kedatangan ratusan ribu TKI itu nantinya. Namun, Pemerintah Kabupaten Nunukan juga telah membangun rusunawa dan itu bisa digunakan para TKI yang datang mengurus dokumen jika PJTKI tidak bisa memampung semuanya," ungkap Muhammad Syafrie.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nunukan, Hasan Basri, juga mengatakan belum menerima kepastian kedatangan ratusan ribu TKI tersebut. "Sejauh ini, kami juga belum bisa memastikan kapan TKI itu datang sebab belum ada penjelasan secara resmi dari perwakilan kita di sana. Namun yang jelas, Pemkab Nunukan telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk unsur TNI dan kepolisian untuk menyambut kemungkinan kedatangan ratusan ribu TKI dari Malaysia tersebut, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana," kata Hasan Basri.