REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Pengoperasian terminal penumpang baru Bandar Udara Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang sudah rampung, masih terkendala penyambungan listrik di sekitar bandara.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Malang, Nasarudin Selian HT, di Malang, Kamis (8/9), mengatakan masalah penyambungan listrik di sekitar bandara menjadi kewenangan Pemprov Jatim, sebab Pemkab Malang hanya membangun dan menyediakan infrastruktur pembangunan bandara.
Untuk itu, pihak Kabupaten Malang telah berkirim surat ke Pemprov Jatim guna mengatasi masalah tersebut, sehingga diharapkan bisa dipenuhi secepatnya dan bandar udara (bandara) siap dioperasikan.
"Sebelum bulan puasa lalu, saya telah berkirim surat ke Pemprov Jatim agar secepatnya mengatasi masalah penyambungan listrik ini, sehingga bandara secepatnya siap dioperasikan," katanya.
Nasarudin menjelaskan, perkiraan biaya yang dibutuhkan setiap bulan untuk penyambungan listrik di sekitar bandara yakni sebesar Rp6 hingga Rp7 juta, dengan total biaya itu, Pemkab Malang mengaku tidak sanggup mengatasi.
"Kalau total beban listrik yang ada di bandara saya kurang paham, namun kalau biaya yang dibutuhkan setiap bulan mencapai sekitar Rp6 hingga Rp7 juta, dan PLN bisa memenuhi jika ada yang menanggungnya," katanya.
Nasarudin berharap, surat yang dikirim Pemkab Malang ke Pemprov Jatim mengenai penyambungan listrik bisa secepatnya dipenuhi, sehingga bandara umum Abdurahman Saleh bisa segera dioperasikan.
Sementara itu, Nasarudin mengaku, secara fisik pembangunan bandara sudah rampung, namun sarana prasarana pendukung seperti pendingin ruangan dan fasilitas lainnya belum ada, karena dibutuhkan sambungan listrik.
"Prasarana fisik di bandara sudah beres, namun kalau dipaksakan tanpa ada sambungan listrik akan kurang maksimal," katanya. Nasarudin menjelaskan, pengoperasian bandara baru akan menunggu seluruh infrastruktur terpenuhi, dan menunggu instruksi dari Pemprov Jatim.
Sementara itu, rencananya bandara baru itu akan melayani rute penerbangan Malang-Jakarta dan sebaliknya lima kali dalam sehari, sedangkan tiga maskapai yang akan melayani rute itu adalah Garuda Indonesia (GA), Sriwijaya Air (SA, dan Batavia Air (BA).
Selain itu, ada juga rute dengan tujuan Bali-Malang dan sebaliknya dengan satu kali penerbangan yang dilayani oleh maskapai Wings Air (WA) yakni sehari satu kali.