REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH - Seorang warga Gampong Alue Keujreun, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Linawati (35), tewas akibat diinjak Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus), Selasa sekitar pukul 07.30 WIB.

Tokoh masyarakat Alue Keujreun, Ali Hanafiah (55), mengatakan korban diinjak kawanan gajah ketika mengambil air di pinggir sungai Lawe Melang. "Korban tidak dapat ditolong dan meninggal dunia di lokasi kejadian," kata tenaga pengajar di SD Negeri Sarah Baru Gampong Alue Keujreun itu.

Saat ditemukan warga, kondisi korban sangat mengenaskan. Seluruh badan remuk dan patah. Ali Hanafiah juga mengatakan sejak beberapa bulan terakhir kawanan gajah liar juga telah merusak puluhan hektare lahan perkebunan jagung, padi, nilam dan tanaman palawija lainnya milik warga.

"Selama ini warga berupaya mengusir kawanan gajah itu dengan cara tradisional seperti melempar bola api yang terbuat dari sabut kelapa dan membakar mercon. Namun, cara tersebut tidak membuahkan hasil," katanya.

Tewasnya warga akibat diinjak gajah bukan yang pertama kalinya terjadi di daerah yang berjarak sekitar 80 kilometer arah Timur ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan itu. Pada akhir Juli 2010, seorang petani nilam, Shalahuddin (30), juga tewas diinjak gajah saat menjaga kebunnya di Gampong Alue Keujreun.

Seorang petani, Misbah (48), sebelumnya juga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Yulidin Away (RSUYA) Tapaktuan akibat cedera karena diinjak satwa yang dilindungi itu. Gampong Alue Keujreun merupakan salah satu desa terpencil dan terisolasi di Kecamatan Kluet Tengah dan berbatasan dengan kabupaten Aceh Tenggara. Untuk menuju ke daerah yang berpenduduk 87 Kepala Keluarga atau 383 jiwa itu, warga harus menggunakan perahu dengan melintasi Sungai Lawe Melang dengan waktu tempuh antara 2-3 jam. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika