Selasa 13 Sep 2011 16:57 WIB

Ketua DPR Tuntut Penyebar SMS Fitnah di Ambon Dihukum Berat

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: cr01
Marzuki Alie
Foto: Antara/Andika Wahyu
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hanya gara-gara layanan pesan singkat (SMS)  yang menyebarkan informasi yang sulit dipertanggungjawabkan, masyarakat Ambon menjadi korban kerusuhan massal hingga menimbulkan tiga korban jiwa.

Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menganggap SMS provokasi seperti ini sangat berbahaya, dan harus dijatuhi hukuman berat. Ia memperingatkan bahwa SMS-SMS yang sulit dicek kebenarannya sangat berbahaya mengingat kultur masyarakat Indonesia yang beragam suku dan agama. "Beri sanksi seberat-beratnya kepada siapa pun yang ikut menyebarkan," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa (13/9).

Pada Ahad (11/9) lalu, dua kelompok massa terlibat aksi saling serang akibat kematian seorang tukang ojek. Kabar yang beredar, ia meninggal di kawasan Gunung Nona, Kudamati, Ambon, ketika mengantar seorang penumpang pada Sabtu (10/9) malam. Menurut kepolisian, si tukang ojek tewas akibat kecelakaan lau lintas dan bukan karena dibunuh.

Marzuki meyakini jika pelaku penyebar SMS tersebut tidak diberi hukuman setimpal, mudah sekali bagi masyarakat untuk menyebarkan SMS tidak bertanggung jawab. Terlebih telepon genggam bahkan dimiliki oleh siapa pun, termasuk anak-anak. "Jangan mudah terprovokasi oleh SMS yang kita tahu tidak jelas sumbernya," katanya memperingatkan.

Marzuki juga menunggu respon cepat Kapolda Maluku untuk segera menangkap penyebar SMS. Politisi senior Demokrat ini meminta masyarakat memberikan penghargaan kepada Kapolda Maluku jika mampu bergerak cepat dan menyelesaikan dengan baik. Marzuki yakin tidak ada permainan politik maupun pihak-pihak tertentu yang berada di balik peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement