REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Seorang pemuda bernama Ibnu Aziz Rifai (20) warga Dukuh Pilangsari RT 5 RW 1 Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, yang mencoba membuat bom rakitan, harus berurusan dengan polisi. Kepala Desa Potronayan, Sugeng, Rabu (14/9), membenarkan bahwa warganya itu membuat bom rakitan dan diledakkan di tengah ladang di Sindon atau sebelah selatan Pilangsari, pada Rabu (31/8), setelah Shalat Idul Fitri.
Menurut dia, ledakan bom rakitan tersebut mengakibatkan tanah berlubang dengan kedalaman sekitar 35 centimeter dengan diameter sekitar 90 centimeter. Suara ledakan bom rakitan tersebut terdengar sampai radius sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
Dari keterangan yang bersangkutan, ia dapat merakit bom tersebut setelah dapat pelajaran dari orang berinisial AJ asal Makassar melalui hubungan komunikasi di internet. Namun ia mengaku hanya sekadar mencoba membuat bom untuk dibunyikan setelah Lebaran.
"Kalau bunyinya seperti suara petasan dari rumahnya yang berjarak satu kilometer. Warga sendiri tidak merasa resah adanya suara ledakan itu," katanya.
Sugeng menjelaskan, Ibnu merupakan lulusan sebuah sekolah kejuruan swasta di Karanganyar, jurusan elektro. Anak itu, memang cerdas dan ingin sekali bekerja. "Saya yakin yang bersangkutan tidak memiliki jaringan dan dia hanya ingin membuat rakitan bom untuk dinikmati sendiri," ujarnya.
Menurut dia, polisi juga sudah mendatangi ke lokasi bekas ledakan bom rakitan dan memintai keterangan kepada yang bersangkutan. "Polisi sudah mengambil serpihan besi bekas ledakan sebagai barang bukti. Sedangkan, dari anggota TNI, Selasa (13/9) juga mendatangi ke lokasi dan meminta keterangan dari yang bersangkutan," tandasnya.