REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Gerakan penggalangan dana "Peduli Somalia" diluncurkan di Padang, Sumatera Barat, yang dipelopori Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Singgalang guna membantu rakyat Somalia yang tengah dilanda bencana kelaparan.
Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, mengatakan Dompet Dhuafa Singgalang meluncuran program "Help Somalia" dengan menghimpun bantuan dana dari masyarakat di Sumatera Barat. "Pada tahap awal Dompet Dhuafa Singgalang meluncurkan program gerakan 'Peduli Somalia' dari siswa SD di Padang untuk peduli terhadap kondisi anak-anak di Somalia," katanya saat peluncuran program tersebut, Kamis (15/9).
Dompet Dhuafa Singgalang, kata Musfi, akan melakukan penggalangan dana melalui dongeng ceria bersama pendongeng nasional, Kak Iman Surahman, ke beberapa SD di kota Padang. Selain penggalangan dana untuk membantu masyarakat di Somalia, program tersebut juga bertujuan mengedukasi sekaligus mengasah rasa kepedulian generasi muda sejak dini.
Melalui progam tersebut, Dompet Dhuafa Singgalang juga melibatkan beberapa SMA dan Perguruan Tinggi yang ada di Sumatera Barat untuk melakukan penggalangan dana.
Sementara itu, Dompet Dhuafa Singgalang yang merupakan cabang Dompet Dhuafa Republika untuk Wilayah Sumatera Barat, telah membuka rekening donasi sosial kemanusiaan sejak tiga minggu lalu. "Donatur dapat menyalurkan bantuan ke rekening BNI Syariah 234.66666.6," jelas Musfi.
Ia menambahkan, Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa juga membuka posko logistik dan layanan kesehatan dengan nama "Indonesia Aid for Somalia" di Dadaab, Provinsi Northeastern, Somalia, sebagai respon cepat terkait bencana kelaparan yang melanda masyarakat di negara itu. "Mitra kesehatan terus memberikan pelayanan kesehatan kritis dalam menanggapi kelaparan yang tengah terjadi di Somalia Tengah dan Selatan," terangnya.
Hingga saat ini, posko yang tergabung dari berbagai tim kemanusiaan baik dari Indonesia maupun dari negara lainnya, berupaya melayani sekitar 400.000 pengungsi yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak. Sekitar 2,6 juta orang memerlukan bantuan untuk akses ke sekolah dasar dan pelayanan perawatan kesehatan.