REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Manajemen Belawan International Container Terminal PT Pelabuhan Indonesia I membenarkan satu unit peti kemas jatuh ke laut saat akan dimuat ke kapal Jumat (16/9). "Memang benar ada satu unit peti kemas jatuh ke laut akibat salah satu wayar container crane putus," kata Asisten Manager Hukum dan Humas Belawan International Container Terminal (BICT) PT Pelabuhan Indonesia I Suratman saat dikonfirmasi ANTARA di Medan, Sabtu.
Suratman mengatakan, peti kemas berisi minyak goreng dalam kemasan yang jatuh ke laut itu kini sudah berhasil diangkat ke sisi dermaga BICT.
Sedangkan kerusakan teknis pada perangkat derek peti kemas atau container crane juga sudah bisa dibenahi.
Insiden kabel derek putus yang mengakibatkan peti kemas jatuh ke laut Belawan itu tidak mengakibatkan pencemaran di sekitar perairan tersebut. "Tidak ada tumpahan minyak goreng di perairan laut Belawan karena kondisi fisik peti kemasnya cukup baik dan seluruh barang yang ada di dalamnya juga tersimpan dalam kemasan," tambahnya.
Bahkan insiden tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan (BICT).
Suratman menilai insiden tali derek putus yang mengakibatkan satu unit peti kemas jatuh ke laut Belawan Medan itu semata-mata sebagai keadaan di luar kekuasaan dan kemampuan atau force majeure.
Peristiwa force majeure serupa, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan bisa juga terjadi di pelabuhan peti kemas lain yang aktivitas bongkar muatnya relatif padat.
Namun untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya gangguan teknis, pihaknya akan terus berupaya mengoptimalkan pemeliharaan peralatan di pelabuhan ekspor impor terbesar di Sumatera Utara (Sumut) itu.
"Dalam upaya memperlancar arus bongkar muat peti kemas di BICT, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayana di antaranya dengan menambah sejumlah peralatan baru," ucapnya.
Untuk memacu produktivitas bongkar muat di BICT, PT Pelabuhan Indonesia I saat ini telah melengkapi fasilitas pelabuhan tersebut dengan tujuh unit container crane dan dan 15 unit rubber tyred gantry (RTG).
Pada kuartal I tahun 2012 akan datang lagi tambahan tiga unit CC baru dan 10 unit RTG yang saat ini sedang dalam proses fabrikasi.