REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten membangun potensi kesadaran masyarakat akan tanggap bencana alam. Ini dilakukan dengan cara membentuk Desa Siaga Bencana (DSB) hingga tingkat pemerintah desa/kelurahan.
Wilayah administrasi Kabupaten Klaten terdapat 401 desa/kelurahan. ''Jadi, nantinya kita bentuk sebanyak 401 DSB,'' tutur Joko Rukminto, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, kepada Republika, Rabu (21/9).
Pembentukan DSB, kata Joko, untuk membangun kesadaran masyarakat agar tanggap bila terjadi musibah atau bencana alam. Baik itu terjadi bencana banjir, longsor, gempa bumi tektonik, gunung berapi, kekeringan, dan sebagainya. Sehingga, masyarakat tidak gagap dan gugup ketika terjadi atau menghadapi bencana.
Pembentukan lembaga DSB nantinya melibatkan seluruh elemen masyarakat. Nantinya, mereka diberi pembekalan tentang cara-cara menghadapi bencana alam. Mulai dari prosedur cara menyelamatkan diri, cara memberi bantuan penyelamatan dan pertolongan, evakuasi, hingga tahap tanggap darurat dan sebagainya.
''Kalau sudah terbentuk DSB, itu terus diikuti sosialisasi, pembekalan, dan pelatihan dengan materi seputar kebencanaan,'' katanya. ''Di sini, ada unsur edukasi cukup kuat. Sehingga, masyarakat sudah memiliki kepintaran ketika menghadapi musibah bencana alam.''