REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Untuk mencegah aksi teroris dan memotong jaringan terorisme, Badan Intelijen Negara (BIN) mengharap ulama ikut serta memberikan pendidikan kepada masyarakat. Hal itu guna menghindari seseorang menyerap ajaran agama keliru akibat proses indoktrinasi yang dilakukan kelompok teroris.
"Para ulama harus duduk bersama memberikan pemahaman masyarakatnya, itu tindakan yang tidak bagus sekali," ujar Sutanto di kantor Kemenkopolhukam, Ahad (25/9).
Sutanto mengimbau, seluruh elemen masyarakat bisa terlibat dalam upaya membendung praktik indoktrinasi jaringan terorisme dalam merekrut anggota baru.
Karena tugas aparat hanya memantau pergerakan teroris di lapangan dan tidak bisa memasuki wilayah tersebut. Untuk itu, ia mengharap jika masyarakat mendapat pemahaman yang benar soal ajaran agama, maka aksi teror dengan membunuh orang lain tidak bakal terjadi.
Yang terjadi sekarang, kata Sutanto, beberapa pemuda bisa masuk jaringan terorisme karena dengan mudah meniru aksi tersebut melalui internet. "Kita ingin agar masyarakat tak mudah terprovokasi. Masalahnya perlu pemahaman ajaran agama yang sebenarnya," jelas Sutanto.