Rabu 12 Oct 2011 20:42 WIB

Korban Penembakan di Timika Dimakamkan Besok

REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA--Jenazah Petrus Ayamseba, korban penembakan oleh oknum aparat kepolisian di Terminal Gorong-gorong Timika, Senin (10/10), akan dimakamkan pada Kamis (13/10) di Tempat Pemakaman Umum SP2 Timika. Ketua Bidang Organisasi PUK SPSI PT Freeport, Virgo Solossa di Timika, mengatakan, pada Rabu siang dilakukan negosiasi antara PUK SPSI PT Freeport dan keluarga korban untuk mempercepat pemakaman jenazah Petrus Ayamseba.

Korban akan dimakamkan bersebelahan dengan kuburan Daniel Mansawan, mantan Manajer Departemen Security & Risk Manajemen (SRM) PT Freeport yang meninggal dengan cara dibakar di dalam mobilnya bersama Hari Siregar di ruas jalan tanggul timur menuju Kampung Nayaro bulan April lalu.

Menurut Virgo yang didampingi Ketua PUK SPSI PT Freeport, Sudiro, sebelum jenazah Petrus Ayamseba dimakamkan maka terlebih dahulu akan dilakukan proses otopsi oleh Tim Forensik dari Mabes Polri. "Pihak keluarga sudah menyetujui untuk dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Mabes Polri dan juga sepakat almarhum akan dimakamkan hari besok," kata Virgo, di kediaman Sudiro di Jalan Budi Utomo Timika.

Virgo mengatakan pada Selasa (11/10) malam PUK SPSI menggelar pertemuan dengan jajaran Pemkab Mimika, para Muspida dan Muspida Plus, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua dan tim dari Mabes Polri yang dipimpin Brigjen Pol Paulus Waterpauw, di Hotel Rimba Papua Timika.

Dalam pertemuan itu, PUK SPSI PT Freeport mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar almarhum Petrus Ayamseba dapat diangkat dan ditetapkan sebagai Pahlawan Buruh. Sehubungan dengan itu, katanya, SPSI PT Freeport telah menyiapkan berbagai dokumen untuk dikirim ke organisasi SPSI tingkat pusat agar usul menetapkan almarhum Petrus Ayamiseba sebagai pahlawan buruh bisa terealisasi.

Menurut Virgo, PUK FSP KEP SPSI PT Freeport turut bertanggung jawab atas kepergian korban yang meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Bentuk pertanggungjawaban SPSI PT Freeport, katanya, berupa mengantar jenazah almarhum dari lokasi penembakan di Terminal Gorong-gorong ke RSUD Mimika serta membawa jenazah korban ke Kantor DPRD Mimika untuk disemayamkan hingga saat ini.

"Kami juga mengumpulkan iuran dari seluruh karyawan yang berjumlah 8.000 orang sebesar Rp2.500 per orang untuk nantinya diserahkan kepada istri dan anak almarhum," tutur Virgo.

Hingga saat ini, katanya, karyawan PT Freeport masih membuka tenda di depan pintu masuk menuju Terminal Gorong-gorong dan di Mil 27-28. Pada Rabu siang, sejumlah karyawan asing yang bekerja di PT Freeport datang menemui karyawan di Terminal Gorong-gorong dan Mil 27-28 untuk melakukan negosiasi agar palang jalan dibuka. Namun negosiasi tersebut tidak membuahkan hasil.

"Sepanjang manajemen tidak merespons apa keinginan pekerja maka kami tidak akan membuka palang jalan baik untuk suplai logistik ke Tembagapura maupun untuk suplai avtur ke Bandara Timika," kata Virgo.

Hingga Rabu malam, ribuan karyawan PT Freeport masih memadati halaman Kantor DPRD Mimika, tempat di mana jenazah almarhum Petrus Ayamseba disemayamkan sejak Senin (10/10) petang. Sejak Senin petang, ruas Jalan Cenderawasih tepat di depan Kantor DPRD Mimika ditutup oleh karyawan Freeport mulai dari pertigaan depan Gereja Katedral Tiga Raja Timika hingga di depan Bank Mega.

Warga yang hendak masuk ke Kantor DPRD Mimika diperiksa secara ketat dan hanya diizinkan bagi karyawan atau keluarga karyawan yang membawa serta kartu identitas serta para anggota DPRD Mimika dan staf Sekretariat DPRD Mimika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement