Kamis 20 Oct 2011 15:45 WIB

Pembayar Penari Striptis Juga Harus Ditangkap

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pakar Hukum Pidana Universitas Andalas, Dr Yulmayeti SH MH mengatakan, selain menangkap penari striptis, Poltabes Padang juga harus menangkap pria atau orang yang membayar penari telanjang tersebut untuk beraksi. Para pembayar ini, katanya, bisa dijaring dengan  UU pornografi dan pornoaksi.

"Orang yang membayar penari telanjang terbukti memberikan kesempatan kepada penari tersebut untuk beraksi porno dan mempertontonkan gerak tubuh, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat," kata Yulmayeti di Padang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu terkait jajaran reserse kriminal kepolisian Kota Padang, Sumatera Barat, berhasil menangkap dua pelaku yang diduga telah melakukan tindak pidana pornografi, di kafe Fellas dengan menyajikan tarian telanjang.

Sebelumnya Kapolresta Padang Kombes Pol  M Seno Putro mengatakan, penangkapan dua penari telanjang tersebut sudah memenuhi unsur pidana melanggar Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

Dua tersangka penari striptis yang diamankan pihak kepolisian masing-masing SS (21) ditangkap dipelataran parkir Hotel Pusako, Kota Bukittinggi, pada Sabtu, pukul 22.30 WIB, dan NA (21) ditangkap di kawasan belakang pool bus ALS, Kecamatan Lubuk Begalung.

Menurut, Yulmayeti, polisi juga harus menangkap laki-laki yang membayar penari itu hingga perempuan yang ditawarkan dengan bayaran mahal itu melakukan aksi pornografi.

"Dalam UU Pornografi dan Pornoaksi keduanya bisa dikenakan sanksi hukum," katanya. Lelaki yang membayar penari tersebut patut diproses secara hukum untuk menimbulkan efek jera.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement