Jumat 21 Oct 2011 13:00 WIB

Frekuensi Kegempaan Gunung Lokon Turun, Aktivitas Belum Normal

Gunung Lokon
Gunung Lokon

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Tingkat kekerapan kegempaan Gunung Lokon di Sulawesi Utara (Sulut) terus menurun meski aktivitasnya belum dikategorikan normal. "Kelihatannya demikian. Yang menurun hanya frekuensi kegempaan. Tapi secara umum aktivitasnya masih di atas normal," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Jumat (21/10).

Dia menjelaskan, aktivitas gempa Kamis (20/10) yang terjadi pukul 00.00 WITA-06.00 WITA terekam satu kali gempa embusan dengan amplitudo tremor satu sampai delapan milimeter.

Periode enam jam selanjutnya, terekam dua kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa embusan dengan amplitudo tremor dua sampai 10 milimeter.

Sedangkan di periode pukul 12.00 WITA-18.00 WITA, terekam satu kali gempa tektonik, satu kali gempa vulkanik dangkal dan tiga kali gempa embusan serta amplitudo tremor satu sampai delapan milimeter. Kemudian periode enam jam selanjutnya hingga pukul 24.00 WITA terekam tujuh kali gempa vulkanik dangkal serta amplitudo tremor 0,5 hingga tiga milimeter.

"Untuk rekaman kegempaan hari ini sejak pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA satu kali gempa tektonik, lima kali gempa embusan serta amplitudo tremor 0,5 hingga tiga milimeter," katanya.

Masih Ada Energi Besar

Amplitudo tremor yang belum menuju normal menurut dia bisa diindikasikan masih adanya gas yang terperangkap pasca letusan terakhir 14 Oktober 2011. Saat itu, suplai energi cukup besar berupa gempa vulkanik dalam gempa vulkanik dangkal. Hanya saja letusan yang terjadi waktu itu hanya kecil.

"Jadi kemungkinan masih ada energi yang tersimpan dan perlahan-lahan dikeluarkan," katanya.

Farid menjelaskan, hingga kini status Gunung Lokon masih ditetapkan PVMBG Bandung siaga level III dengan radius bahaya sekitar 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.

"Kami tetap berharap warga bersiaga. Apalagi melihat status Gunung Lokon yang masih siaga kemungkinan terjadi letusan masih terbuka. Jangan sampai memasuki radius bahaya 2,5 kilometer karena rentan lontaran material pijar," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement