REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabarnya Papua Barat akan dideklarasikan sebagai sebuah negara merdeka sekaligus memperingati berkibarnya bendera 'Bintang Kejora' ke-50 tahun pada 1 November 2011.
Mabes Polri mengaku telah mengetahui rencana tersebut dan akan menindaklanjutinya. "Ya, (tahu kabar itu) dari intel. Tentu kita sudah mempersiapkan semuanya, termasuk rencana itu, kita sudah tangani," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/10).
Anton menambahkan, Mabes Polri telah mengetahui dari intelijen mengenai adanya rencana deklarasi untuk memerdekakan Papua Barat pada 1 November 2011 mendatang. Namun, ia memastikan pihaknya akan menindaklanjuti informasi itu untuk menggagalkan rencana makar tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah pasukan polisi untuk mengamankan Papua, termasuk rencana kedatangan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, ke Papua.
Pihaknya juga akan mengevaluasi kinerja Polda Papua selama ini. "Tentu ini menjadi penilaian kita. Tentu kita sudah perintahkan anggota di sana. Dan untuk Polda Papua dan Kabarhakam Polri, Komjen Polisi Imam Sudjarwo, juga di sana. Tentu kita perkuat pasukan di Papua," tegas mantan Kapolda Jawa Timur ini.