REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA - Ketinggian asap Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Provinsi Banten mencapai 25 meter, di mana sebelumnya pos pemantau tidak dapat melihat karena fisik gunung tersebut tertutup kabut.

"Visual GAK, baru hari ini terlihat dari pos pemantau, sebelumnya hampir dua pekan tertutup kabut, sehingga kami tidak bisa melihat ketinggian asap, tetapi hari ini terlihat jelas," kata Kepala Pos Pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, di Cinangka, Selasa (25/10).

Dia menjelaskan, ketinggian asap dengan warna putih, tidak setinggi kegempaan GAK pada tahun 2010 yang juga statusnya pada level III atau siaga.

"Memang ketinggian GAK untuk sekarang atau sejak dinyatakan statusnya naik dari Waspada ke Siaga pada 30 September 2011 lalu, tidak pernah melebihi dari 50 meter, berbeda dengan tahun sebelumnya bisa mencapai 1. 000 meter," katanya menambahkan.

Namun demikian, kata dia, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga atau turis untuk mendekat lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer, karena berbahaya.

"Kami mengimbau warga untuk tidak terlalu dekat dengan lokasi kegempaan, karena membahayakan," katanya menambahkan. Sementara itu, salah seorang warga Anyer, Vita mengaku jika cuaca sedang cerah di Selat Sunda, wujud fisik GAK yang mengeluarkan asap terlihat dari Pantai Patra Sambolo, Anyer.

"Hari ini asap GAK terlihat dari pesisir pantai, tapi sebelumnya saya tidak bisa melihat, karena GAK tertutup kabut berwarna hitam," katanya menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika