Senin 28 Nov 2011 10:34 WIB

Demi Listrik, Warga Rogoh Kocek Rp 2 Juta per Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN - Sebagian masyarakat Kabupaten Waykanan, Lampung, mengharapkan jaringan listrik PLN segera masuk daerah itu sehubungan tingginya biaya dikeluarkan untuk kebutuhan listrik dengan menggunakan sarana lain (non PLN). "Untuk memenuhi kebutuhan listrik, masyarakat daerah kami menggunakan mesin diesel berbahan bakar solar, setiap bulan rata-rata mengeluarkan biaya Rp 2 juta ," kata Sutanah, warga Kampung Bumibaru, Kecamatan Blambanganumpu, di Waykanan yang berada sekitar 200 km utara Kota Bandarlampung.

Biaya sejumlah itu, kata dia, digunakan untuk beragam usaha, antara lain jasa tambal dan pompa ban. "Meski biaya tersebut tinggi, kami tetap selalu tertinggal informasi sehubungan pada siang hari tidak bisa melihat berita, karena jika ditambah untuk menyalakan televisi diesel tidak kuat," kata dia.

Ia mengatakan, kendala lain penggunaan diesel untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini adalah kelangkaan bahan bakar minyak termasuk solar. "Di tingkat pengecer harga solar saat ini mencapai Rp7 ribu sampai dengan Rp8 ribu per liter," ujarnya.

Karena itu, kata dia, upaya PLN memasang jaringan listrik baru di sekitar daerahnya sangat diharapkan mengurai permasalahan tersebut secepatnya. "Kami berharap jaringan yang dipasang tersebut secepatnya segera bisa berfungsi supaya beban biaya listrik non listrik bisa turun," kata dia.

Pantauan Antara, sejumlah pekerja PT PLN wilayah Lampung memasang kabel sepanjang 80 ribu meter di sepanjang tiang-tiang listrik yang sebelumnya telah terpasang di jalan lintas Sumatera, antara Kampung Negeribaru sampai dengan Bumibaru Kecamatan Blambanganumpu.

"Kapan dialiri arus listrik kami tidak tahu," ujar Zainal, pimpinan pekerja pemasang kabel listrik dari PT PLN wilayah Lampung.

Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Pertambangan Kabupaten Waykanan, sejumlah 88.047 rumah tangga atau KK dari 116.908 KK belum teraliri listrik, sementara yang sudah teraliri listrik baru sejumlah 28.861 KK.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement