Kamis 01 Dec 2011 08:24 WIB

Aktivitas Warga Abepura Normal di HUT OPM Hari Ini

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Kegiatan warga Distrik Abepura, Jayapura, yang selama ini menjadi daerah kegiatan pengibaran bendera bintang kejora terutama menjelang 1 Desember yang oleh sebagian warga diperingati sebagai hari ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka, relatif normal.

Pantauan ANTARA Jayapura di Abepura sejak Kamis pagi hingga sekitar pukul 09.30 WIT atau 07.30 WIB , tampak aktivitas warga seperti biasa. Pertokoan dan perkantoran masih tetap beroperasi, meski sebagian sekolah memilih memulangkan siswanya.

Tukang ojek dan angkutan kota pun mencari penumpang seperti biasa. "Ya 1 Desember itu setiap tahun sama saja, kita sudah terbiasa dengan itu semua. Kalau ada pengibaran bendera bintang kejora, itu juga tak berdampak pada kami," kata seorang supir angkutan kota di Abepura, Alexis Mali.

Menyinggung banyaknya isu dan pesan singkat lewat ponsel (SMS) yang beredar tentang akan adanya kekacauan pada tanggal 1 Desember, Alexis mengakui hal tersebut bukan menjadi alasan dirinya untuk tidak mencari rejeki.

"Isu seperti itu selalu terjadi setiap tahun. Namanya manusia kita tetap waspada, tetapi bukan alasan tidak beraktivitas," kata Alexis Mali.

Sementara pelajar salah satu SMU di bilangan Abepura, Jefri Safaar mengatakan, pihak sekolah awalnya tidak meliburkan mereka, namun karena banyak siswa tak hadir disekolah, maka sebagian lainnya dipulangkan.

"Kami tetap masuk sekolah seperti biasa, begitu juga teman-teman di sekolah lainnya. Memang kami dipulangkan, tapi sekolah lain ada yang tetap seperti biasa," ujarnya.

Puncak perayaan 1 Desember sendiri dilakukan dengan ibadah di lapangan makam Theys Eluay di Sentani kabupaten Jayapura.

Terkait 1 Desember, Ketua umum Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), pendeta Lipiyus Biniluk telah menyerukan semua pihak untuk mengendalikan diri guna menjaga keamanan, ketertiban dan ketenteraman terhadap sesama, agar tanah Papua terhindar dari konflik ras, suku dan agama.

Sebelumnya Kapolda Papua, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing mengatakan, pihaknya akan menindak tegas semua bentuk kegiatan yang mengarah kepada perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan siap mengamankan segala bentuk gangguan di tanggal 1 Desember.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement