REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN - Brukk.. Gedung madrasah diniyah roboh setelah angin kencang menerjang kawasan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu. Insiden madrasah roboh itu memakan korban sebanyak 15 siswa luka luka.
"Jumlah ini berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan anggota kami di lapangan hingga Sabtu (4/12) malam," kata Kapolsek Tlanakan, AKP Bambang Soegiharto.
Dari sebanyak 15 siswa yang mengalami luka-luka itu, tujuh di antaranya mengalami patah tulang. Ketujuhnya terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Pamekasan. Tujuh siswa lainnya hanya mengalami luka ringan dan hanya menjalani rawat jalan.
"Sedangkan, satu siswa tewas di tempat kejadian," kata Bambang Soegiharto di sela pengamanan pawai lampion di Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Wakil Bupati Pamekasan, Kadarisman Sastrodiwiryo, telah menengok langsung para siswa yang menjadi korban musibah madrasah roboh tersebut. Siswa yang tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan madrasah itu bernama Ariel. Anak pasangan suami istri Abdul Halim dan Mahfudah warga Desa Larangan Slampar.
Gedung madrasah diniyah yang roboh itu terletak di Dusun Gergunung, Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Madrasah roboh pada Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB. Gedung lembaga pendidikan Islam itu roboh karena diterjang angin kencang disertai hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan.