Senin 05 Dec 2011 22:59 WIB

Dicky Chandra: Saya Masih Sangat Mencintai Garut

Rep: Friska Yolandha/ Red: Didi Purwadi
Dicky Chandra
Dicky Chandra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, resmi menyerahkan surat keputusan (SK) pengunduran diri Wakil Bupati Kabupaten Garut, Dicky Chandra, pada Senin (5/12) ini.

Dicky Chandra hadir di Gedung Sate, Bandung, sekitar pukul 17.50 WIB. Pertemuan juga dihadiri oleh Bupati Kabupaten Garut, Aceng Fikri; Ketua DPRD Kabupaten Garut, dan Ketua KPK Kabupaten Garut. SK Menteri ditandatangani pada 29 November.

Dicky Chandra meminta maaf kepada seluruh masyarakat Garut karena kegagalannya sebagai wakil bupati. Ia meminta kepada Bupati Garut untuk menjalankan pemerintahan dengan baik. "Saya masih sangat mencintai Garut," tuturnya dalam pertemuannya dengan wartawan.

Ia juga berpesan pada rekan-rekan di pemerintahan untuk tetap menjalankan pemerintahan dengan baik. Rekan-rekan adalah pelayan. Jadi, mereka bukan orang yang dilayani.

Diky berpendapat pembangunan Garut haruslah 'Empat Sehat Lima Sempurna'. Artinya, sehat di sektor pertanian, kelautan, industri, perdagangan dan sempurna dengan pariwisata serta pembenahan instrumen pemerintahan Garut. "Saya gagal dalam meyakinkan beliau (bupati) untuk menjalankan apa yang pernah dijanjikan dulu," kata Dicky.

Selama memerintah Dicky banyak melakukan pembangunan-pembangunan yang tidak menggunakan APBD. Hal ini, katanya, bertujuan untuk efisiensi anggaran. Namun, hal ini justru menimbulkan pertanyaan pada masyarakat.

''Lalu, APBD dipakai apa? Padahal, banyak hal yang perlu dibenahi pemerintah di Garut,'' tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement