REPUBLIKA.CO.ID,PANGKAL PINANG--Hampir seluruh wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dilanda banjir rob yang ditandai air laut pasang ditambah curah hujan yang cukup tinggi sehingga membahayakan keselamatan warga daerah pesisir
"Untuk mencegah korban jiwa masyarakat di Pulau Bangka dan Pulau Belitung harus lebih berhati-hati," ujar Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinkesos Babel, M. Isa Anshorie di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, banjir rob tahun ini cukup membahayakan keselamatan warga karena pasang surut air laut cukup tinggi, curah hujan yang tinggi ditambah pedangkalan aliran sungai akibat aktivitas penambangan bijih timah.
Misalnya, banjir rob yang terjadi Kecamatan Pangkalbalam, kawasan Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin (26/12) merendam ratusan rumah dan toko dengan kedalaman air sekitar satu meter karena meluap air Sungai Rangkui seiring air pasang, curah hujan dan sungai yang dangkal.
Demikian juga, kawasan pesisir di Kabupaten Bangka Tengah, tinggi air pasang cukup tinggi disertai hempasan gelompang yang cukup tinggi yang bisa merobohkan rumah warga di pesisir pantai tersebut.
"Apabila tidak ada tanggul-tanggul pemecah ombak di kawasan pesisir Bangka Tengah tersebut, otomatis rumah penduduk akan hancur akibat terjangan gelombang tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini, pihaknya menyiagakan 493 orang Tagana yang tersebar di kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Tim Tagana disiagakan selama 24 jam untuk mengevakuasi korban, menyalurkan bantuan makanan, obat-obatan dan bantuan lainnya untuk meringankan beban korban bencana alam," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan jeli memperhatikan kondisi cuaca, apabila cuaca menunjukan tanda-tanda akan terjadi bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, gelombang tinggi diharapkan warga mencari tempat yang aman demi keselamatan jiwa.
Selain itu, diimbau masyarakat agar melaporkan kepada petugas Dinkesos, Tagana dan aparatur pemerintahan terkait lainnya, apabila terjadi bencana alam di daerah masing-masing, kami segera mungkin menyalurkan bantuan.
"Kami akan segera mungkin memberikan pertolongan dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam, sehingga korban bencana alam tidak terlantar di lokasi bencana alam tersebut," ujarnya.