REPUBLIKA.CO.ID, ACEH – Warga Medan yang tinggal di perbatasan Aceh diminta untuk tidak mencurigai orang Aceh yang hendak melintas ke Medan.
Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Gustav Leo, mengungkapkan penembakan yang akhir-akhir ini marak di Aceh hanya perbuatan oknum segelintir orang. "Warga perbatasan Medan jangan asal curiga kepada orang Aceh. Ini perbuatan oknum," ujar Gustav, Sabtu (7/1).
Gustav menjelaskan, saat ini pelaku penembakan tengah dikejar oleh aparat di lapangan. Oleh karena itu, dia meminta kepada warga untuk bersabar dan tidak melakukan perbuatan yang membuat suasana tidak kondusif.
Menurutnya, razia pun masih terus dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Khususnya, daerah-daerah yang berpotensi terjadi penembakan. "Kita juga melakukan razia di jalan-jalan raya. Kepada masyarakat agar bersabar," pintanya.
Meski demikian, Gustav mengungkapkan petugas belum berhasil menemukan kendaraan atau benda mencurigakan selama razia tersebut.
Sebelumnya, Polda Aceh yang dibantu tim dari Mabes Polri menangkap dua orang pelaku penembakan pekerja PT Jim Mulya yang sedang melakukan survei kandungan minyak dan gas di di Desa Ulee Dagang, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, pada 23 Desember 2011 lalu.
Polisi menangkap M alias T bin R dan Is alias D bin M pada 29 Desember 2011. M merupakan petani yang tinggal di Kuta Blang, Bireun, Aceh. Tersangka ini mengaku hanya sebagai joki sepeda motor pembawa pelaku penembakan utama yang masih dinyatakan Daftar Pencarian orang (DPO), yaitu W.
M juga ikut membantu dalam meletakkan surat ancaman ke kantor PT Jim Mulya. Sedangkan Is juga seorang petani yang tinggal di Sabang, Aceh. Ia juga mengaku sebagai joki sepeda motor yang membawa W.