REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang merintis industri rumah tangga untuk pengolahan buah, karena panenan melimpah di sejumlah daerah setempat. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ayu Entys, mengatakan, rintisan pembuatan industri rumah tangga tersebut dimulai dengan gencarnya pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat.
"Pelatihan mulai dari cara memanen, bagaimana memetik buah hingga mengolah buah menjadi penganan seperti wingko waloh, jenang durian, ceriping, dan manisan," katanya. Ia menjelaskan, gagasan untuk membentuk industri rumah tangga tersebut karena banyaknya bahan baku berupa buah-buahan yang melimpah seperti durian.
Pihaknya berharap, hasil panen buah yang melimpah tersebut tidak terbuang atau terjual dengan harga yang sangat rendah pada musim panen raya. Akan tetapi, katanya, dapat diolah menjadi penganan lain yang harganya tidak kalah bahkan lebih mahal dibandingkan dengan buahnya.
"Tahun ini (2011 hingga awal 2012, red.) adalah tahun dengan panen buah paling bagus baik dari sisi kualitas maupun kuantitas baik itu durian, kelengkeng, mangga, dan rambutan," katanya. Kualitas dan kuantitas panen yang bagus tersebut, kata Ayu Entys, karena cuaca pada 2011 sangat mendukung seperti panas yang cukup kemudian diikuti hujan.
"Diperkirakan hingga akhir Februari, panen buah di sejumlah daerah di Kota Semarang masih ada," katanya. Sejumlah daerah di Kota Semarang yang menjadi sentra buah-buahan di antaranya Gunungpati dan Mijen.