Jumat 27 Jan 2012 17:07 WIB

Wah..Pjs Bupati Mesuji Maki Wartawan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hafidz Muftisany
Puluhan wartawan yang tergabung dalam
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Puluhan wartawan yang tergabung dalam "Koalisi Wartawan (Kawan) Mataram melakukan aksi solidaritas terkait kekerasan terhadap wartawan Rote Ndao News, Dance Henukh, di depan Mapolda NTB, Mataram, Jumat (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penjabat Bupati Mesuji, Albar Hasan Tanjung, menelopon langsung wartawan harian Radar Lampung yang bertugas di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Segan P Simanjuntak, terkait tudingan pemberitaan harian tersebut Jumat (27/1). Albar memarahi Segan dengan mengeluarkan kata-kata kotor, karena dinilai membuat berita yang mengada-ada.

Segan  mengatakan dirinya mendapat telepon dari penjabat Bupati Mesuji Albar Hasan Tanjung pada pukul 08.15 WIB. Dalam pembicaraan tersebut, kata Segan, bupati menyesalkan pemberitaan di harian tempatnya bekerja terkait aksi unjuk rasa warga Desa Sritanjung, Mesuji, Kamis (26/1) yang terbit hari Jumat (27/1) halaman 19.

“Intinya, dia tidak terima. Berita demo tesebut tidak ada. Katanya, saya mengada-ada. Lalu, dia marah dan memaki-maki saya dengan kata-kata kotor,” kata Segan kepada Republika, Jumat (27/1).

Segan mengklarifikasi bahwa demo sejumlah warga Sritanjung, yang berada di kawasan areal perkebunan sawit PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI), sebelumnya bermaksud ke kantor Pemerintah Kabupaten (pemkab) Mesuji. Kedatangan anggota Komisi II DPR RI ke kantor pemkab yang memotivasi warga berniat demo di sana.

Namun, ungkap Segan, warga tidak jadi berdemo di Pemkab Mesuji, karena anggota Komisi II DPR RI tidak ke pemkab, dan mereka hanya bertemu di Kecamatan Unit II Tulangbawang, sekitar 80 km dari kantor pemkab. “Warga tidak jadi ke pemkab, karena anggota Komisi II DPR tidak jadi kesana, mereka hanya bertemu di Unit II saja,” kata Segan.

Penjabat Bupati Mesuji, Albar Hasan Tanjung, berkali-kali dikonfirmasi Republika via telepon selulernya tidak mau diangkat, bahkan konfirmasi via pesan singkat pun tidak dijawab.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung, Supriyadi Alfian, menyesalkan tindakan pejabat tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement