REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK---Dua santri pondok pesantren modern La Tansa Mashiro di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, terseret arus Sungai Ciberang yang deras setelah kawasan tersebut diguyur hujan di daerah itu. "Kami menerima laporan dua santri terseret arus sungai, sekitar pukul 16.30 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Muklis di Rangkasbitung, Jumat (27/1).
Menurut dia, dari kedua santri yang terseret Sungai Ciberang itu baru ditemukan seorang bernama Rijal Gipani (14 tahun) warga Tangerang dalam keadaan tidak bernyawa. Sedangkan, Muhmmad Hafirul (14) warga Jakarta hingga kini belum ditemukan karena arus sungai begitu deras.
Saat ini, kata dia, tim penolong dan pencari (SAR) dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan evaluasi dengan menggunakan perahu karet."Kami hingga kini belum menerima laporan keadaan Hafirul," katanya.
Ia mengatakan, kemungkinan pencarian Hafirul dilakukan Sabtu (28/1) besok, mengingat air masih deras. Saat ini, kata dia, tim SAR sudah melakukan penyisiran di tepi sungai tersebut. Namun, kata dia, hingga kini belum ditemukan. "Kami berharap Hafirul bisa secepatnya ditemukan," katanya.
Ia menyebutkan, jenazah Rijal Gipani sudah dibawa pulang oleh keluarganya ke Tangerang untuk dimakamkan di kampung halamannya. Jenazah Rijal dipastikan sekitar 1,5 jam ditemukan setelah hanyut di Sungai Ciberang itu.
Berdasarkan keterangan warga korban yang hanyut itu sedang berenang di sungai yang ada di belakang pondok pesantren. Kemungkinan mereka tidak bisa berenang, sehingga terseret arus sungai yang begitu deras.