REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Peringatan dan larangan kapal kecil untuk berlayar di perairan Banten, membuat operasional kapal cepat yang melayani Merak-Bakauheni untuk sementara berhenti. Pelaksana Harian Manager PT Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak Didi Juliansyah mengatakan, kapal cepat yang melayani Pelabuhan Merak-Bakauheni tidak beroperasi karena tinggi gelombang di perairan Banten atau Selat Sunda bagian utara mencapai 2,5 meter dengan tiupan angin berkecepatan 40 kilometer per jam. "Kami sudah beberapa pekan tidak mengoperasikan kapal cepat karena cuaca memburuk di kawasan Selat Sunda," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang. Menurut BMKG ketinggian gelombang mencapai empat meter, dan tiupan angin berkecepatan 40 kilometer per jam.
Delama beberapa hari ke depan cuaca di perairan Banten bagian selatan maupun Banten bagian utara buruk akibat dampak tidak secara langsung badai tropis yang melanda utara Darwin, Australia.