Jumat 03 Feb 2012 22:06 WIB

TNI Ditarik Mundur dari TNGL, Petani Kebun Sawit Bertepuk Tangan

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT - Pasca kericuhan antara warga penggarap dengan petugas gabungan dari TNGL dan TNI, yang terjadi dua hari yang lalu, berbuntut pada penarikan pasukan TNI  dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Bsitang, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. "Penarikan ini untuk mengantisipasi bentrokan antara petugas gabungan dengan warga penggarap," kata Dandim 0203 Langkat Letkol Inf JP Gorsang, di Besitang, Jumat (3/2).

Pasukan yang ditarik adalah anggota TNI dari Kodim 0203 Langkat dan pasukan Batalyon 126 Kodam Satu Bukit Barisan. Untuk menjaga areal lahan yang sudah direboisasi yang dilakukan oleh pihak TNI, Dandim hanya menyisakan lima orang prajurit TNI dari unsur Babinsa Koramil Besitang, untuk melakukan patroli di lokasi reboisasi TNI.

Selain itu Dandim juga menjamin tidak akan ada penangkapan warga yang dilakukan oleh prajurit TNI nantinya. Sedangkan tindak lanjut penertiban lahan yang diduga termasuk bahagian TNGL, diserahkan kepada petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser.

Mendengar penegasan Dandim, ratusan massa warga penggarap langsung bertepuk tangan. Namun, sebahagian warga justru mempertanyakan lahan perkebunan kelapa sawit dan karet yang telah dirusak oleh alat berat milik petugas TNGL.

Warga menuntut adanya ganti rugi atas kerusakan tanaman warga. Mereka menuturkan telah merugi dua hingga tiga juga rupiah per hektare per bulan akibat musnahnya kebun sawit mereka.

Sayangnya dalam pertemuan tu tidak ada satupun petugas dari BTNGL yang hadir bersama pasukan TNI di posko gabungan. Usai memberikan pernyataan Dandimpun langsung bersalam-salaman dengan warga, dan membongkar posko gabungan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement