REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE – Sejumlah objek wisata di Kota Ternate, Maluku Utara, sepi pengunjung karena warga lebih memilih tidak berekreasi akibat cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi selama sepekan terakhir.
"Para pengunjung enggan datang ke Pantai Sulamadaha karena cuaca buruk dan angin kencang. Akibatnya, omzet yang kami peroleh juga menurun," kata seorang pedagang di Pantai Sulamadaha, Heriati, Ahad (5/2).
Menurut dia, kalau kondisi normal, biasanya sebagian besar warga sangat memfavoritkan Pantai Sulamadaha untuk berlibur bersama keluarga pada akhir pekan. Namun saat ini, hampir sebagian besar tidak ada pengunjung yang datang ke Pantai Sulamadaha sehingga sejumlah dagangan yang dijajakan sepi pembeli.
Pendapatan yang besar hanya mereka dapatkan saat hari libur atau masa libur panjang seperti saat ini. Kalau di hari biasa para pedagang hanya meraup keuntungan sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per hari.
Omzet yang meningkat dirasakan pula oleh warga yang menyewakan motor lautnya bagi para pengunjung yang ingin menyeberangi Pantai Sulamadaha dan objek pantai di sekitarnya. Pada liburan panjang, para penyewa perahu motor meraup penghasilan di atas Rp 500 ribu sampai Rp 900 ribu per hari. "Namun, pada hari biasa omzet kami hanya Rp 200 ribu per hari," kata Wahyu, seorang penyewa motor laut di Pantai Sulamadaha.
Cuaca buruk disertai adanya letusan Gunung Gamalama yang terjadi hampir tiga pekan ini, sangat memengaruhi hasil jajanan para pedagang di Pantai Sulamadaha. Bahkan, sampai saat ini mereka baru meraup keuntungan di bawah Rp 50 ribu, meskipun akhir pekan merupakan momen bagi pedagang untuk menjajakan dagangannya karena padatnya para pengunjung.