REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 12 orang yang sebagian besar perempuan, dilaporkan luka-luka akibat lemparan batu dan kayu dalam eksekusi penggusuran Pasar Unit II, Tulangbawang, Lampung.
Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lampung Indra Firsada yang berada di lokasi, Tulangbawang, Lampung, saat dihubungi di Bandarlampung, Senin (20/2)mengatakan pihaknya telah melaporkan korban pelemparan batu itu kepada Polres Tulangbawang.
"Kami tidak tahu siapa yang memicu bentrok tersebut, namun dalam eksekusi tadi, kami melihat ada sekelompok pengunjukrasa yang sebenarnya bukan pedagang Pasar Unit II," ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya menuntut aparat kepolisian segera mengusut kelompok orang yang tidak dikenal itu.
Informasi terakhir sebanyak 1.274 pedagang pasar itu tetap bersiaga, mengantisipasi alat berat berupa eksavator tidak bekerja yang akan digunakan untuk menghancurkan pasar tempat para pedagang mencari nafkah.
Bentrok antara pedagang dan petugas satuan polisi pamong praja Pemda Tulangbawang dipicu dari sebuah keputusan pemda setempat yang ingin melakukan pembongkaran Pasar Unit II.
Pasar itu nantinya akan dibangun pasar modern. Namun disayangkan, dalam proses gantirugi, pemda setempat tidak melibatkan warga.
"Pemda, tanpa berkoordinasi dengan pedagang, tiba-tiba mengeluarkan angka tertentu dalam proses gantirugi, sementara angka yang ditawarkan, tidak mencukupi bagi pedagang untuk melakukan sewa tempat lagi," kata Indra.
Sebelumnya diberitakan, proses eksekusi Pasar Unit II berlangsung ricuh. Massa pendemo propembongkaran pasar terlibat bentrok dengan pedagang. Tercatat 12 orang pedagang mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu saat bentrok terjadi.
Bentrokan antara pedagang dengan massa pendemo propembongkaran itu bermula ketika pedagang yang terdiri dari ibu-ibu mencoba menghalau kendaraan yang mengangkut eksavator menuju Pasar Unit II.
Kendaraan pengangkut eksavator yang dikawal puluhan massa pendemo propembongkaran itu bergerak dari daerah Simpang Lima melalui jalan lintas timur (Jalintim) yang berjarak sekitar dua kilometer dari pasar.