REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Maraknya bisnis mesum terselubung membuat resah. Ini yang terjadi dalam masyarakat Pekanbaru, Riau. Demi mengatasi ini, pemerintah kota segera mengambil tindakan tegas. "Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Muspida akan segera mengambil tindakan," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT, Rabu (22/2).
Wali kota sangat menyayangkan para pengusaha hiburan malam dan panti pijat yang secara diam-diam menjajakan bisnis layanan pornografi dan pornoaksi. Salah satu yang menjadi perhatian Firdaus adalah bisnis hiburan malam tarian telanjang (striptease) yang digerebek Polda Riau pada Selasa (21/2). "Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang langsung mengambil tindakan cepat untuk menertibkan praktik hiburan terlarang itu," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengaku resah dengan banyaknya usaha panti pijat yang tak berizin dan menawarkan jasa layanan seks. Dalam rapat Muspida, lanjutnya, terkuak bahwa ada lebih dari 200 usaha panti pijat di Pekanbaru namun yang mengantongi izin hanya 12 usaha. "Saya imbau agar pengusaha jangan cari untung saja tapi merusak melakukan usaha yang merusak moral masyarakat," kata Firdaus.
Menurut dia, Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Muspida akan berkoordinasi untuk menertibkan tempat usaha yang melakukan layanan maksiat tersebut. Selain itu, ia juga berharap kepolisian melakukan tindakan tegas kepada para pengusaha tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
"Saya juga meminta agar masyarakat dan pemuka agama terus melakukan pembinaan kepada umatnya agar bisa membentengi diri dari tindakan yang merusak moral itu," katanya.