Kamis 01 Mar 2012 22:35 WIB

Kenaikan BBM Picu Pro-Kontra Rakyat

Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).
Foto: fariedwijdan.wordpress.com
Antrian warga yang akan membeli BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG  - Rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mendapatkan tanggapan pro dan kontra warga Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut seorang dosen IAIN Raden Fatah Palembang, Nurmala Dewi, Kamis (1/3), dirinya tidak setuju jika harga BBM dinaikkan. Menurut Dewi, harga BBM seharusnya belum dinaikkan dalam tiga tahun ke depan, karena kondisi ekonomi yang belum stabil.

"Percuma saja nanti gaji kami naik tetapi harga BBM juga ikut naik, harga barang-barang kebutuhan akan menjadi lebih tinggi" kata dia.

Hal yang sama diungkapkan seorang pedagang di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang bahwa dirinya jelas tidak setuju jika harga BBM naik, karena akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok. "Nanti bagaimana kami akan berjualan lagi, jika harga barang ikut naik," kata dia.

Hal berbeda diungkapkan Hadi yang juga dosen IAIN Raden Fatah Palembang bahwa dirinya setuju jika pemerintah menaikkan harga BBM. "Asal pemerintah tidak membatasi jumlah BBM. Pembeli tidak sampai antre lama hanya untuk membeli BBM," kata dia.

Menurut dia kenaikan harga BBM itu sudah semestinya dilakukan, tetapi hak rakyat juga untuk menikmati subsidi BBM yang dikurangi jangan dilupakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement