Jumat 02 Mar 2012 22:06 WIB

Siapa Mau Bantu Bocah Penderita Tumor Wajah Ini?

Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG – Dimas, bocah berusia tujuh tahun yang menderita tumor di wajahnya sejak berusia lima bulan, memerlukan bantuan berbagai pihak untuk dapat mengoperasi penyakitnya.

"Hingga kini Dimas belum mendapatkan pengobatan yang memadai," kata ibunya, Titin (29), didampingi ayahnya, Dicky (30), Jumat (2/3).

Menurut Titin, Dimas baru menjalani operasi sebanyak dua kali di Rumah Sakit Umum Pusat dr Muhammad Hoesin (RSHM) Palembang, tetapi belum terlihat hasil yang memuaskan. "Dokter RSMH menyarankan agar Dimas dioperasi di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo Jakarta," kata dia.

Titin menambahkan, sejak operasi kedua pada tahun 2008, ia belum mempunyai dana untuk membawa Dimas ke Jakarta. Pemerintah daerah setempat juga belum memberi perhatian khusus kepada Dimas. "Pernah ada pejabat yang datang ke rumah, tapi hanya memberi janji. Dan hingga kini belum dalam bentuk pertolongan yang sangat kami perlukan," kata dia lagi.

Keluarga Dimas yang menyewa rumah di Komplek Bukit Sejahtera Indah Blok C2 No.14 Bukit Baru, Palembang itu berharap Dimas dapat beraktivitas seperti anak-anak seusianya. Selama ini Dimas dikucilkan karena penyakit yang dideritanya itu. Padahal, kata sang ibu, Dimas merupakan seorang anak yang aktif dan sangat bersemangat untuk terus bersekolah.

Keluarga Dimas mengharapkan bantuan dari pemerintah dan para donatur yang bersedia menolong mereka, termasuk kemungkinan Pemerintah Provinsi Sumsel maupun Pemkot Palembang mengulurkan bantuan yang mereka perlukan.

Salah seorang relawan mahasiswa, Rendi, yang melakukan penggalangan dana untuk Dimas, mengatakan hingga kini belum ada donatur yang mau membantu pengobatan bocah penderita tumor di wajah itu. "Kami sangat berharap ada pihak yang mau berbaik hati untuk menyumbang bagi kesembuhan Dimas," ujarnya.

Rendi bersama sejumlah mahasiswa lainnya juga mempertanyakan realisasi program pengobatan gratis yang didengungkan di daerahnya. Seharusnya, ada akses bagi Dimas untuk mendapatkan dukungan pengobatan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, mereka mempertanyakan kebenaran program berobat gratis yang menjadi salah satu unggulan di Bumi Sriwijaya tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement