Selasa 06 Mar 2012 14:39 WIB

Serangan Ulat Bulu di Sidoarjo Meluas

Serangan Ulat Bulu
Serangan Ulat Bulu

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Serangan ulat bulu yang melanda Kabupaten Sidoarjo terus meluas. Setelah sebelumnya menyerang perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV), serangan ulat bulu kini menyerang pemukiman di Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo yang berlokasi tidak jauh dengan perumahan KNV.

Warga Desa Jati, Muklas, Selasa, mengatakan, serangan ulat bulu ini sudah meresahkan warga dan belum ada upaya penyemprotan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo.

"Selama ini, warga hanya melakukan pembasmian terhadap ulat bulu dengan cara sederhana yaitu dengan cara membakar ulat bulu yang menempel di pohon-pohon yang ada di sekitar rumah warga," katanya.

Ia mengemukakan, sebagian besar ulat bulu tersebut menempel pada pohon mangga yang ada di pekarangan rumah warga dan juga beberapa pohon lain.

"Intinya warga sudah gerah dengan adanya serangan ulat bulu yang melanda pemukiman warga ini, karena serangan ini membuat badan warga menjadi gatal-gatal akibat serangan ulat bulu ini," katanya. Pemilik bengkel ini menyebutkan, banyak di antara karyawannya yang sempat menjadi korban serangan ulat bulu, mengingat lokasi bengkel miliknya juga berada di antara pemukiman warga.

"Serangan ulat bulu ini juga semakin mengganas ketika matahari sedang terik dan tidak jarang di antara ribuan ulat bulu tersebut masuk ke dalam rumah warga," katanya.

Sementara itu, meski sudah dilakukan penyemprotan di Perumahan KNV, masih saja ditemukan beberapa ulat bulu bebas berkeliaran di pohon-pohon di sekitar pemukiman warga.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo, Handajani saat dikonfirmasi mengaku sudah menugaskan staffnya untuk melakukan pengecekan di lokasi.

"Kalau untuk di Perumahan KNV memang sudah dilakukan penyemprotan dan untuk matinya ulat bulu tersebut memang membutuhkan waktu. Tunggu saja, lama - lama juga mati sendiri setelah disemprot," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement