Sabtu 10 Mar 2012 17:45 WIB

Kota Tanah Grogot akan Berganti Nama Menjadi Tana Paser

REPUBLIKA.CO.ID,TANA PASER--Perubahan nama ibukota Kabupaten Paser dari Tanah Grogot menjadi Tana Paser adalah bentuk ketaatan masyarakat setempat kepada sejarah dan kebutuhan akan nama lebih besar untuk menggambarkan pembangunan yang dicapai selama ini, kata Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Paser, Adi Maulana.

"Kota Tanah Grogot ini berkembang sehingga sebagai ibukota kabupaten tidak hanya kecamatan dan kelurahan Tanah Grogot saja, tapi juga sudah termasuk Desa Tepian Batang, Rantau Panjang, Tanah Periuk, Sungai Tuak, dan Tepian Batang," jelasnya, Sabtu.

Desa-desa tersebut berada di sekeliling Tanah Grogot. Di Tepian Batang, yang berada di utara Tanah Grogot, dibangun Rumah Sakit Panglima Sebaya, perkantoran pemkab, perhotelan, dan tempat wisata.

Di sinilah lokasi danau atau Telaga Ungu yang menjadi arena kompetisi otomotif offroad Spirit Tana Paser Extreme Offroad Competition, 24-25 Maret mendatang.

Di Rantau Panjang di selatan Tanah Grogot dimana tersedia tanah datar yang luas, Pemkab membangun bandara, dan sudah berjalan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Rusyd dibangun di Tanah Periuk.

Di Sungai Tuak sedang direncanakan untuk dibangun gedung olahraga, juga kawasan perguruan tinggi, pusat kegiatan Islam.

"Di Tepian Batang nanti kami membangun kantor baru Bupati, pendopo begitu," lanjut Adi.

Dengan segala kemajuan itu, menurut dia, nama Tanah Grogot seolah sudah ketinggalan dan tidak mewakili pembangunan yang sudah berkembang sedemikian rupa. "Faktanya kan demikian," kata Adi.

Tentang sejarah, diceritakan Adi Maulana dengan mengutip tuturan tokoh masyarakat Paser, H. Ramli Patemeh, dalam percakapan sehari-hari, baik dalam Bahasa Indonesia, apalagi dalam Bahasa Paser, sebenarnya tidak pernah dibunyikan kata "pasir" untuk menyebut kawasan diantara Teluk Adang dan Teluk Apar ini.

"Selalu disebut paser," tutur Patemeh. Ditegaskan Patemeh, orang-orang tua dahulu juga yang menyebut Tanah Grogot sebagai Tana Paser.

Nama Tanah Grogot sendiri dianggap tidak punya makna. Kata grogot konon, diambil dari bunyi mesin diesel kapal-kapal yang masuk Sungai Kandilo saat sebelum perang.

Mungkin orang dulu mendengarnya demikian sehingga ketika ada kebutuhan memberi nama suatu tempat, entah oleh siapa, kata itu disebutkan dan menjadi kesepakatan, demikian Adi.

Kata Tana Paser sebagai pengganti Tanah Grogot untuk nama ibukota Kabupaten Paser sendiri sudah disetujui DPRD Paser. "Sekarang kami perjuangkan untuk diresmikan dan diakui pemerintah pusat, yang diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah atau PP," kata Ketua DPRD Paser, H. Kaharuddin.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement