REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Polda Jatim mengimbau kepada jajaran polres atau polsek untuk mewaspadai razia yang dilakukan oleh sekelompok pemuda bermotor yang berkaos "bonek". Modus yang mereka gunakan mengganggu warung yang diduga milik orang-orang Lamongan.
"Kami berharap jajaran polres dan polsek untuk bertindak cepat dalam mengantisipasi. Cegah secepat mungkin dengan menempatkan personel pada sejumlah titik rawan, agar tidak meluas," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib di Surabaya, Rabu (14/3).
Ia menyampaikan imbauan untuk menanggapi aksi razia yang dilakukan sekelompok pemuda bermotor yang berkaos "bonek" yang mengganggu pedagang warung makanan 'Lamongan' di Jalan Kedungdoro, Surabaya pada Selasa (13/3) dini hari.
Akibat perbuatan sekelompok pemuda itu, seorang pekerja warung makanan mengalami luka karena dipukul dengan tangan kosong maupun helm. Selain itu, spanduk warung makanan juga disobek dan dicat semprot dengan tulisan sumpah serapah.
"Hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi, karena pedagang itu tidak ada kaitannya dengan permasalahan di lapangan bola," kata mantan Kapolrestabes Banjarmasin itu. Menurut dia, razia seperti itu dapat menimbulkan permusuhan baru. "Kalau dirazia seperti itu, nanti bisa menimbulkan konflik horisontal dan terbuka, bisa balas-membalas, karena itu harus segera dihentikan," tegasnya.
Sebagai ungkapan kekecewaannya, sejumlah suporter bonek menggelar demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Mereka mendesak polisi mengungkap fakta yang sebenarnya tanpa rekayasa dalam insiden kematian lima bonek di Lamongan. Para bonek menilai sebelum bonek terjatuh dari kereta api dan mengalami kecelakaan di Lamongan, mereka terlebih dahulu diserang oleh orang-orang di sepanjang rel.
Menanggapi tuntutan bonek untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, Kabid Humas Polda Jatim mengaku tidak bisa menjelaskannya. "Kami baru membentuk tim khusus sejak Senin (12/3). Setelah dibentuk, langsung turun ke lapangan. Nanti kita lihat perkembangannya," katanya.
Ia menambahkan pihaknya telah merespons kekecewaan suporter bonek terkait kesimpulan Kapolres Lamongan yang menyatakan penyebab tewasnya lima bonek di Lamongan akibat kecelakaan murni. "Kami sudah mengambil alih kasusnya dan membentuk tim khusus untuk penyelidikan kasus itu dengan melibatkan anggota Ditreskrimum Polda Jatim," katanya.