REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Bali membantah isu mengenai penyusupan kelompok teroris sejak sebulan lalu. "Isu itu tidak benar," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes (Pol) Hariadi di Denpasar, Sabtu (17/3).
Ia juga membantah bahwa sejak Jumat (16/3) malam, Polda Bali melaksanakan Siaga I terkait informasi dari pihak intelijen dalam dan luar negeri bahwa seorang anggota kelompok teroris yang menyusup ke Bali tersebut merupakan buronan FBI.
"Tidak ada Siaga I. Yang ada saat ini kami menggelar operasi Cipta Kondisi dengan merazia kendaraan bermotor, tempat hiburan, dan tempat keramaian," katanya.
Razia itu pun menyasar pada orang-orang yang kedapatan membawa minuman keras, narkoba, dan senjata tajam. "Tujuan razia ini untuk menjaga keamanan menjelang Hari Raya Nyepi," kata Hariadi menambahkan.
Pihaknya juga tidak menemukan adanya indikasi enam teroris asing yang bergabung dengan beberapa kelompok preman dari Jakarta di Bali.
Terkait seruan dalam SMS berantai dan 'Blackberry Massenger' agar tidak mendatangi tempat hiburan dan tempat keramaian yang dijadikan sasaran terorisme, Hariadi meminta masyarakat tidak gegabah dalam menyikapinya.
"Jaga diri memang harus. Akan tetapi, masyarakat jangan sampai takut secara berlebihan dan jangan resah dengan isu itu," katanya mengingatkan.
Menurut dia, isu tersebut sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengesankan Bali dalam kondisi mencekam.