REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sebuah bom rakitan meledak di kediaman Abdul Gafur (46 tahun) di Banggilan, Tuban, Jawa Timur pada Senin (19/3) sekitar pukul 06.45 WIB. Bom rakitan ini ternyata bom dengan tipe bobby trap bomb atau bom jebakan yang menjadi bom khas saat kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah.
"Bom itu menggunakan tali, jenis bobby trap bomb," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/3).
Saud menambahkan ledakan bom rakitan tersebut mengakibatkan dua orang korban luka yaitu pasangan suami isteri Abdul gafur dan Zairoh. Polres Tuban dan Polda Jawa Timur telah melakukan enam orang saksi, dua orang dari korban dan empat orang tetangga.
Menurutnya kekuatan bom tersebut yaitu low eksplosive dengan tipe bobby trap bomb. Hal ini dilihat dari adanya tali kabel yang terhubung dengan pintu rumah Abdul Gafur. Saat pintu tersebut dibuka, maka bom itu akan aktif dan meledak secara otomatis. Bom itu telah diamankan dan diperiksa tim Gegana dan Labfor (laboratorium forensik) Polda Jatim.
Meski setipe dengan bom di Poso, Saud menganggap bom di Tuban ini bukan aksi terorisme melainkan kriminal murni. Selain itu, sasaran bom juga hanya pemilik rumah yaitu Abdul Gafur sehingga dianggap tidak membahayakan bagi masyarakat.
"Bom yang di Tuban tidak dianggap terorisme karena sasarannya hanya pemilik rumah. Jadi ini bukan teror tapi kriminal murni," jelas mantan Kepala Densus 88 ini.