REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan pesepak bola Swedia, Henrik Larsson pernah menjalani periode singkat sebagai penggawa Manchester United. Tepatnya dari awal Januari hingga pertengahan Maret 2007.
Kendati tidak sampai tiga bulan membela United, Larsson merasakan sensasi positif. Ia ikut berjasa mengantarkan the Red Devils ke singgasana Liga Primer Inggris musim 2006/07.
Rupanya, ia sempat menolak tawaran MU pada masa lalu. Lalu, pelatih Sir Alex Ferguson kembali menghubunginya. Ia tersentuh. Ia merasa dibutuhkan oleh salah satu juru taktik terbaik di panggung lapangan hijau.
"Ketika saya mampu bermain untuknya, dan tim ini, merupakan sesuatu yang tidak dapat saya tolak saat saya berusia 35 tahun waktu itu," kata sosok yang juga pernah berkostum Barcelona ini, dikutip dari manutd.com, Ahad (3/7).
Larsson menceritkan kesannya saat pertama kali berbicara dengan Ferguson. Perbincangan mereka terjadi di kantor di tempat pelatihan. Ia merasa seperti sedang bermimpi.
Ia sampai mencubit dirinya sendiri. Itu demi membuktikan bahwa dirinya menjalani sesuatu yang nyata atau tidak. Komunikasi antara mereka berjalan baik.
"Saya duduk di depan salah satu pelatih terhebat dalam permainan ini. Saya berbicara dengannya, dan (mencari tahu), apa yang dia inginkan dari saya," ujar Larsson.
Ia menggunakan kesempatan singkat di Inggris, dengan baik. Hingga saat ini, pria 50 tahun itu masih memiliki relasi positif dengan United. Setelah berpetualang di Old Trafford, ia balik lagi ke klub induknya, Helsingborgs IF.
Zlatan Ibrahimovic seakan menjadi ikon sepak bola Swedia dalam satu dekade terakhir. Namun sebelum munculnya Ibra ke permukaan, sudah ada Larsson di sana. Nama terakhir mengoleksi 106 caps skuat the Blue and Yellow.
Di level klub, Larsson bergelimang prestasi bersama Celtic FC dan Barcelona. Ia merasakan sensasi menjadi juara Eropa ketika berkostum Barca.