Prabowo Paparkan Masalah Ketahanan Nasional di Universitas Brawijaya
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers seusai menghadiri kuliah tamu di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Ahad (3/7/2022). | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto memaparkan masalah ketahanan nasional di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang. Pria kelahiran 1951 ini dipercaya menjadi pembicara utama dalam Kuliah Tamu bersama Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial PTN se-Indonesia (FORDEKIIS).
Prabowo mengaku telah mendapatkan kehormatan dari penyelenggara acara. "Saya diminta memberi paparan kuliah umum tentang ketahanan nasional. Saya kira ini sangat penting di kalangan cendekiawan, akademisi untuk tahu posisi kita," ucap Prabowo kepada wartawan seusai mengakhiri kegiatan di UB, Kota Malang, Ahad (3/7/2022).
Menurut Prabowo, Indonesia termasuk negara yang sangat besar dan kaya. Bahkan, dia mengklaim, pemerintah Indonesia sudah cukup berhasil terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19. Indonesia dinilai oleh pemimpin dunia sebagai negara yang bisa mengendalikan ekonomi di tengah tantangan yang begitu besar.
Pada kegiatan kuliah tamu yang berlangsung secara tertutup, Prabowo mengatakan, telah banyak menerima masukan dari para akademisi. Hal ini terutama mengenai hal-hal apa saja yang dimiliki Indonesia. Kemudian juga terkait aspek-aspek yang perlu diwaspadai dan rencana ke depannya.
Prabowo bersyukur karena kegiatan ini setidaknya memunculkan komitmen dari sejumlah guru besar. Mereka mau berkerja sama dan bersinergi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Dengan demikian, Prabowo berharap masalah pertahanan, ketahanan dan strategi bisa dibahas, dipelajari dan dikaji di perguruan tinggi.
Menurut Prabowo, mempelajari sejarah itu sangat penting untuk generasi muda. "Generasi penerus kita, anak muda kita harus mengerti bahwa kita ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang kuat," ucap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.